Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Calon Bupati (Cabup), Poltak Sitorus menilai sistem pengawasan birokrasi dan perencanaan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Toba sangat rendah, sehingga kerab terjadi keuangan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) dan nilai sistem akuntabilitas kinerja pemerintah (Sakip) berada pada nilai dibawah 50 atau nilai C. Nilai tersebut terendah di Kawasan Tapanuli ditambah 7 orang pejabat tersandung kasus korupsi.
"Ini benar-benar menjadi perhatian khusus apabila nanti kami Poltak-Tonny terpilih menjadi parhobas. Tidak akan terjadi silpa yang pantastis seperti saat ini mencapai Rp 110 milyar dan pengawasan sistim birokrasi harus lebih dipokuskan melalu metode Batak Naraja," ujar Cabup Poltak, Selasa (1/12/2020) di Balige.
Paslon Nomor Urut 1, Poltak Sitorus mengatakan rendahnya sistim pengawasan birokrasi di Pemerintah Kabupaten Toba sangat berimbas kepada bentuk pembangunan tidak sesuai dengan visi dan misi yang disebut Tobasa Hebat berlanjut ke Toba Maju sudah disampaikan dalam debat kandidat Cabup dan Cawabup yang diselenggarakan oleh KPU Toba di Grand Marcure Medan.
"Kami bicara dengan fakta dan data, hasil penelusuran kami di lapangan bahwa jalan di Kabupaten Toba hanya ada 38,3 persen yang baik selebihnya rusak berat sehingga jalan desa menuju kebun dan persawahan petani tidak sepenuhnya baik dan memicu penurunan harga produksi pertanian hanya dikarenakan transportasi yang tidak memadai," sebutnya.
Tidak hanya itu, Cabup Nomor Urut 1, Poltak Sitorus yang berpasangan dengan Cawabup Tonny M Simanjuntak menyampaikan bahwa tidak menjadi alasan seorang parhobas atau Bupati selalu berkata APBD sangat terbatas sehingga pembangunan tidak bisa merata.
"Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab kami, Poltak-Tonny apabila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Periode Tahun 2021-2024 alasan itu tidak akan terjadi dan penggunaan anggaran harus efektif dan akuntabel dan akan menunjukan kinerja yang kreatif dan inovatif supaya ada penambahan anggaran," ucapnya.
Lanjut Poltak Sitorus, tentang pariwisata yang saat ini sangat dibutuhkan dukungan daerah sehingga persepsi dengan pemerintah pusat benar-benar seirama adalah sangat disayangkan karena sama sekali jauh dari harapan dibuktikan banyak bangunan pasilitas pariwisata dan pendukungnya mangkrak dan jalan menuju destinasi wisata tidak terpelihara alias sudah banyak rusak .
"Tugas ini juga menjadi prioritas bagi kami. Seluruh pembangunan harus terukur sehingga manfaat pembangunan sepenuhnya dapat dirasakan masyarakat," terangnya.
Kesehatan juga menjadi sorotan bagi Poltak Sitorus dimana RSUD Porsea tipe C tidak meningkatkan diri menjadi Tipe B ditambah pelayanan di Puskesmas masih asal ada.
"Harusnya keberadaan dokter dan ketersediaan obat-obat harus menjadi prioritas sehingga pelayanan terhadap masyarakat tidak terkendala dan hal ini akan menjadi perhatian khusus bagi kami," ucapnya.
Mengenai pertanian juga disoroti oleh Cabup Poltak Sitorus karena banyak alat-alat pertanian yang dibelanjakan dari APBD dan menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
"Tujuan alsintan itu adalah untuk petani bukan justru disimpan di gudang. Melihat situasi itu saya sangat miris dan penuh tanya,"ucapnya seraya menyebut penyimpanan alsintan di Lanbow Kecamatan laguboti.
Paslon Poltak Sitorus-Tonny Simanjuntak yang maju di Pilkada Toba Tahun 2020 di usung oleh Partai PDIP, Perindo dan PKPI dengan visi dan misi Kabupaten Toba Unggul dan Bersinar.
"Melalui Panca Program infrastruktur mulus dan merata,kesehatan prima dan terjangkau, SDM yang unggul dan handal, pariwisata berkat dan meriah, pertanian peternakan makmur dan sejahtera. Harapan kami program ini mampu mensejahterakan masyarakat karena didukung dengan parhobas yang muda dan energik," tuturnya.