Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jubir Tim Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman, Ikrimah Hamidy, membantah orang yang membagikan beras dan APK (alat peraga kampanye) atau kegiatan money politic di Medan Barat atas perintah tim pemenangan. "Tim tidak ada cetak kalender begitu," ujarnya, Selasa (8/12/2020).
Tim Pemenangan Bobby-Aulia mendorong agar temuan itu dilaporkan kepada pihak berwajib. "Laporkan aja ke pihak berwajib pelakunya. Tim pemenangan, tidak ada memerintahkan dan tidak tahu menahu kegiatan itu," jelasnya.
Eks politikus PKS meminta kepada siapapun untuk tidak menggunakan atribut 02 di masa tenang karena menyalahi aturan. "Kita mengecam pihak-pihak yang membuat hoaks," tegasnya.
Seperti diberitakan, memasuki masa Minggu tenang jelang Pilkada 9 Desember 2020, aksi dugaan money politic kembali terjadi. Kali ini diduga melibatkan pasangan calon 02, Bobby Aulia-Rachman Aulia. Kejadian itu ditemui langsung oleh sejumlah warga di kawasan Jalan Karya Setuju, Gang Bilal, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Senin (7/12/2020).
Selamet Riyadi salah satu warga yang menemukan indikasi dugaan money politic itu menerangkan jika dirinya bersama rekan yang lain saat itu tengah memantau lokasi TPS yang akan dijadikan sebagai tempat pemilihannya. Namun, saat berada di lokasi dirinya melihat dua orang ibu tengah menenteng beras berkuran 5 kilogram. Awalnya mereka tak curiga. Namun saat melihat ada kalender bergambar Paslon 02, mereka langsung menemui dan bertanya kepada ibu tersebut.
"Nah kami mulai curiga bagi beras kok ada gambar paslon ini kan masa Minggu tenang tidak boleh lagi ada kampanye. Selanjutnya kami tanya lokasi rumah yang bagi beras dan kami tanyakan langsung tujuannya," sebut Slamet didampingi temannya Fauzi yang juga berada di lokasi.
Saat itu bilang Slamet, pria pembagi beras yang diketahui bernama Sukatno awalnya mengaku beras dibagikan dalan agenda reses anggota DPRD Medan, Robi Barus.
"Dia mengaku beras itu dibagi dalam agenda reses. Padahal jadwal reses masih lama bukan sekarang. Itu juga menambah kecurigaan kami," terangnya, dan mengaku telah merekam percakapan tersebut dalam video bergambar.