Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebagai penantang di Pilkada Samosir 2020, pasangan calon Vandiko Timotius Gultom-Martua Sitanggang (Vantas) harus memiliki tenaga ekstra. Pasalnya, lawan yang mereka hadapi adalah pasangan calon petahana, yakni Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap Berjuang). Makanya, butuh perjuangan dan logistik yang tidak sedikit. Mereka harus bekerja lebih keras dan strategi jitu untuk memenangkan pertarungan dan harus menarik seluruh perhatian masyarakat.
Saat ditanya berapa besar biaya yang sudah dihabiskan Vantas untuk memenangkan Pilkada Samosir? "Kami tak hitung uang sudah habis, yang kami hitung, berapa yang tersisa supaya bisa bantu masyarakat lagi," kata Martua Sitanggang kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (13/12/2020).
Martua mengaku tidak sedikit bantuan yang mereka salurkan kepada masyarakat. Dalam menyampaikan bantuan, mereka juga tidak melihat apakah masyarakat mendukung atau tidak.
"Penantang melawan petahana kan berat. Bagaimana kami harus menyerbu masyarakat supaya simpatik, itu kan strategi, mau berapapun habis duit, kami gak peduli kami waktu itu dalam sosialisasi, jalan aja," jelasnya.
Kata dia, biarlah mengenai pengeluaran uang selama mengikuti kontestasi Pilkada Samosir menjadi urusannya dan Vandiko, orang lain tidak perlu tahu.
"Kalau money politic, ada gak di Indonesia ini, ada gak memberikan, istilahnya untuk beli air mineral dia ke TPS, itu gak rahasia, tapi kalau dibilang satu juta, gila itu, isu menyesatkan, gila itu, itu sudah meracuni rakyat," bebernya.
Meski begitu, Vandiko-Martua tidak mau ambil pusing dengan tudingan yang dialamatkan calon petahana Rapidin beserta partai politik pengusung PDIP.
BACA JUGA: Martua Sitanggang Blak-blakan soal Tudingan Politik Uang Rp 100 M di Pilkada Samosir, Ini Katanya
Kalah di Kabupaten Samosir, PDI Perjuangan Sumatra Utara (Sumut) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Ketua DPD PDIP Sumut, Djaro Saiful Hidayat.
Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Djarot.
Di Pilkada Samosir PDIP mengusung paslon petahan Rapidin Simbolon - Juang Sinaga. Sedangkan Partai Golkar mengusung Vandiko Timotius Gultom - Martua Sitanggang. Pasangan calon yang diusung Partai Golkar berhasil mengalahkan calon petahana.