Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, Vietnam mulai membeli biji-bijian dari saingannya India untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Hal itu dilakukan setelah harga lokal melonjak ke level tertinggi dalam sembilan tahun di tengah terbatasnya pasokan dalam negeri.
Pembelian tersebut membuat ketatnya pasokan di Asia dan dapat menaikan harga beras pada 2021. Hal itu memaksa pembeli beras tradisional dari Thailand dan Vietnam untuk beralih ke India, sebagai pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.
Pedagang India telah melakukan kontrak untuk mengekspor 70.000 ton beras pecah 100% untuk pengiriman Januari dan Februari. Harga yang disepakati sekitar US$ 310 atau Rp 4,2 juta (kurs Rp 13.800/US$) per ton dengan basis free-on-board (FOB).
"Untuk pertama kalinya kami mengekspor ke Vietnam. Harga India sangat menarik, perbedaan harga yang sangat besar memungkinkan ekspor," kata Presiden Asosiasi Eksportir Beras B.V. Krishna Rao, dikutip dari Reuters, Selasa (5/1/2021).
Beras Vietnam dengan tingkat pecah 5% ditawarkan sekitar US$ 500-505 atau Rp 6,9 juta per ton, jauh lebih mahal dibanding dengan harga India US$ 381-387 atau Rp 5,3 juta per ton.
"Beras yang diimpor dari India terutama digunakan untuk memproduksi pakan ternak dan untuk pembuatan bir," kata seorang pedagang beras yang berbasis di Kota Ho Chi Minh.
Menurunnya pasokan dan berlanjutnya pembelian Filipina mengangkat harga ekspor beras Vietnam ke level tertinggi baru dalam sembilan tahun. Berdasarkan data Kantor Statistik Umum pemerintah, total produksi padi Vietnam pada 2020 turun 1,85% menjadi 42,69 juta ton, setara dengan sekitar 21,35 juta ton beras.
Ekspor beras Indonesia pada 2020 diperkirakan turun 3,5% menjadi 6,15 juta ton. Permintaan yang kuat dari negara-negara Asia dan Afrika juga telah mengangkat harga India, tetapi mereka masih sangat kompetitif karena stok yang melimpah.
Vietnam dapat melakukan pembelian lebih banyak selama perbedaan harga tetap ada. Pada bulan Desember lalu, Cina sebagai importir beras terbesar dunia mulai membeli beras India untuk pertama kalinya dalam setidaknya tiga dekade karena pengetatan pasokan dari Thailand, Myanmar, dan Vietnam, serta tawaran harga diskon yang tajam hingga pada 2020 India tercatat mengekspor 14 juta ton beras.(dtf)