Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 7 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182. Dalam 7 kantong jenazah tersebut berisi 9 bagian kecil dari tubuh korban kecelakaan pesawat di perairan Kepulauan Seribu.
"Ya ada 7 kantong (jenazah), 7 kantong itu terdiri dari 9 bagian (tubuh) kecil-kecil," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Hariyanto, kepada wartawan, Minggu (10/1/2021).
Hariyanto menyebut temuan bagian tubuh korban di lokasi jatuhnya pesawat masih sangat minimal. Begitu juga dengan sampel data ante mortem yang diberikan oleh keluarga dari penumpang Sriwijaya Air SJ182 masih kurang banyak.
"Jadi untuk data ante mortem itu masih kurang banyak ya. Itu masih awal-awal, itu lah nanti yang diperkaya di ante mortem, nanti berbarengan dari yang didapatkan dari yang post mortem di TKP. Jadi yang di TKP ini masih sangat minimal, temuannya juga serpihan-serpihan," ujar Hariyanto.
Dia berharap agar keluarga dapat membawa data fisik sebelum penumpang pesawat mengalami kecelakaan. Selain itu, kata dia, diharapkan keluarga korban yang datang untuk diverifikasi adalah keluarga terdekat yang memiliki DNA sedarah, bisa anak atau orang tuanya.
"Ke depannya ini nomor 1 dari pihak wartawan menginformasikan, termasuk keluarga korban itu supaya datang diverifikasi yang bisa diambil DNA di antemortemnya karena segaris, artinya anaknya, orang tuanya. Itu yang nanti diambil data untuk antemortemnya. Kalau yang postmortemnya masih berlangsung, jadi masih minimal," katanya.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara.
Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat sudah mulai ditemukan, dan tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan black box pesawat di lokasi.(dtc)