Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pencarian dan evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 berlanjut hari ini. KRI Rigel-933 yang turut dalam pencarian hari ini menurunkan magnetometer atau alat pendeteksi logam untuk mencari puing pesawat.
Seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/1/2021), pendeteksi logam itu berbentuk seperti roket dengan panjang 1,5 meter. Alat itu dilengkapi sensor untuk mendeteksi logam di bawah permukaan air.
Magnetometer dilengkapi kabel sepanjang 20 meter untuk merekam hasil pembacaan data bawah air dari ruang kendali. Setelah diturunkan ke dalam air, alat itu lalu ditarik berputar di atas lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Nantinya, badan pesawat bisa terdeteksi lewat alat itu. Hasil pembacaan alat tersebut diharapkan bisa menjadi tambahan data untuk mencari kotak hitam atau black box pesawat.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara.
Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat sudah mulai ditemukan, dan tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan black box pesawat di lokasi.
Basarnas memperbarui data hasil pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta. Terdapat 74 kantong jenazah berisi potongan tubuh sampai hari ini.
"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, seperti dalam keterangan tertulis, Senin (11/1).
Selain itu, telah ditemukan beberapa bagian pesawat. Bagian besar pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil sebanyak 16.(dtc)