Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah dalam kondisi rapuh ketika dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Alhasil, DNA yang bisa didapat dari bagian tubuh korban semakin sulit dicocokkan untuk proses identifikasi.
"Kan kemarin dilihat sudah mulai hancur. Tetapi itu nanti tugasnya DVI, yang jelas semakin lama korban di dalam air itu DNA nya semakin kabur," ungkap Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS saat ditemui wartawan di JICT II, Kamis (14/1/2021).
Rasman mengatakan kini tim SAR gabungan berkejaran dengan waktu. Pasalnya, semakin lama tubuh korban dievakuasi maka akan semakin hancur.
"Makanya kita berkejaran dengan waktu," ucapnya.
Selain itu, Rasman juga menyinggung durasi operasi pencarian korban-puing SJ182 apabila black box kedua berhasil ditemukan. Dia mengaku tidak tahu apakah evakuasi bakal disetop atau tidak.
"Belum tentu. Itu nanti biar pemimpin nanti yang mengevaluasi apakah dengan CVR (Cockpit Voice Recorder) sudah ditemukan, lalu sudah berhenti biar nanti pemimpin yang ambil (keputusan," pungkas Rasman.
Seperi diketahui, identifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri. Data sementara, ada 6 jenazah yang sudah diidentifikasi.(dtc)