Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Pasca pengakuan Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani yang menyebutkan kaburnya seorang bandar narkoba yang telah ditangkap, diakibatkan kelalaian anggotanya, beragam reaksi pun bermunculan di tengah masyarakat Labuhanbatu. Dari sekadar berkomentar pedas di media sosial, sampai pencabutan dukungan yang sebelumnya ditujukan kepada aparat kepolisian.
Seperti halnya AL-UOIS (Aliansi Ulama dan Ormas Islam) Labuhanbatu, yang mengekspresikan kekecewaannya dengan menurunkan spanduk-spanduk dukungan ke polisi, yang sebelumnya telah mereka pasang, sesaat setelah kabar penangkapan FP alias Man Batak beredar di masyarakat. "Malam ini kami turunkan semua," kata Teguh AK, seorang pengurus AL-UOIS, Sabtu (16/1/2021) malam.
Menurut Teguh, sebelumnya mereka memasang beberapa spanduk, di beberapa titik-titik strategis di Rantauprapat, sebagai ungkapan rasa syukur serta ucapan terimakasih, karena gembong narkoba yang selama ini mereka nilai tak tersentuh hukum, akhirnya tertangkap juga.
"Kami sangat kecewa dengan fakta ini, karena itu spanduk apresiasi yang telah dinaikkan, wajib diturunkan lagi," ujarnya.
Lebih lanjut Teguh mengatakan bahwa sebagian kawan-kawannya pengurus ormas Islam lainnya bahkan sampai membuat pernyataan bahwa Kapolda dan Kapolres tak layak memimpin di Sumut dan Labuhanbatu. "Kami sungguh kecewa luar biasa," tegasnya kepada medanbisnisdaily.com.
BACA JUGA: Kapolda Sumut Akui Anggotanya Lalai, Seorang Bandar Narkoba Labuhanbatu Berhasil Kabur
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin mengaku anggotanya lalai dalam penangkapan seorang bandar narkoba Labuhanbatu. Akibatnya, FP, yang disebut-sebut sebagai bandar narkoba tersebut berhasil melarikan diri. "Sedang dilakukan pencarian, karena anggota lalai," katanya, Jumat (15/1/2021) sore.
Ketika dipastikan lebih lanjut, apakah pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa FP berhasil melarikan diri setelah berhasil ditangkap polisi, Irjen Martuani membenarkannya. "Ya, Benar," kata alumnus Akpol 1987 ini singkat.