Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. BMKG mengingatkan masyarakat mewaspadai beberapa multirisiko dari aspek cuaca, iklim, gempa, atau tsunami pada Januari-Maret 2021. Saat ini Indonesia memasuki puncak musim hujan sehingga patut diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi dan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Dikutip dari website BMKG.go.id, Selasa (19/1/2021), Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan saat ini ada beberapa fenomena cuaca yang harus diwaspadai, yaitu MJO (Madden Julian Oscillation) serta fenomena lokal, regional, dan global.
MJO saat ini teramati sedang aktif di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera. Fenomena gelombang atmosfer (Kelvin Wave) diprakirakan cukup aktif di sebagian wilayah Indonesia bagian timur periode 14-17 Januari 2021.
Sedangkan angin monsun Asia mengalami penurunan intensitas dalam sepekan terakhir dan diperkirakan akan meningkat kembali dalam sepekan ke depan. Sementara itu, suhu muka laut masih relatif hangat.
BMKG memprakirakan pada periode 16-21 Januari 2021 potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat terdapat di wilayah sebagai berikut:
Hujan lebat 16-21 Januari 2021
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Jambi
4. Sumatera Selatan
5. Banten
6. Jawa Barat
7. Jawa Tengah
8. DI Yogyakarta
9. Jawa Timur
10. Bali
11. NTB
12. NTT
13. Kalimantan Utara
14. Kalimantan Timur
15. Kalimantan Selatan
16. Sulawesi Utara
17. Gorontalo
18. Sulawesi Tengah
19. Sulawesi Barat
20. Sulawesi Selatan
21. Sulawesi Tenggara
22. Maluku Utara
23. Maluku
24. Papua Barat
25. Papua.
Serta potensi tutupan awan kumulonimbus di atas 75 persen di Riau, Kepulauan Riau, perairan Natuna, Bangka Belitung, dan perairan utara Kepulauan Halmahera.
Prakiraan potensi pertumbuhan awan konvektif periode Desember 2020-Januari 2021 yang menghasilkan gangguan penerbangan berpotensi pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah hingga bagian timur.
Wilayah paling berpotensi pertumbuhan awan konvektif terbesar terjadi di sekitar wilayah NTB hingga NTT pada periode tersebut.
BMKG juga memprakirakan potensi gelombang tinggi periode 15-24 Januari 2021, yaitu dengan ketinggian 2,5-4,0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bag.barat dan selatan, Perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan NTB, Laut Natuna, Perairan Kep. Anambas, Perairan timur Kep. Bintan - Kep. Lingga, Laut Jawa bagian Timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Selanjutnya tinggi gelombang 4,0-6,0 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Natuna dan tinggi gelombang lebih dari 6,0 meter (Extreme Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Jadi untuk saat ini di dalam periode puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau tetap terus mewaspadai potensi multi-bencana hydrometeorologi, gempa bumi, dan tsunami.
(dtc)