Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Peristiwa bocornya pipa gas yang diketahui milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memakan korban jiwa. Akibatnya, sebanyak 4 orang meninggal dunia, karena diduga menghirup hidrogen sulfida (H2S) yang mengandung racun tersebut, Senin (25/1/2021).
Informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi saat PT SMGP tengah membangun power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi berupa area sumur panas bumi yang berasal dari perut bumi. Di mana saat itu pengerjaan welpet T sudah mencapai 80%.
Namun pada sekitar pukul 12.00 WIB, karyawan PT SMGP membuka keran Master Palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa SBEND dan membuka kran isolation Palep. Sehingga panas bumi atau fluida mengalir ke silencer dan silencer tersebut mengeluarkan gas beracun H2S.
Akan tetapi selanjutnya, sekitar pukul 12.30 WIB masyarakat datang menjumpai security perusahaan agar pekerja welltes menutup sumur T02 itu, dikarenakan ada masyarakat yang pingsan (diduga menghirup gas).
Mendapatkan kabar tersebut pekerja welltes pun lalu menutup sumur T02 itu, lalu bersama warga menolong masyarakat yang terkena gas beracun untuk di bawa ke puskesmas Desa Sibanggor Jae, Lembah Sorik Merapi.
"Ada 4 orang meninggal diduga karena menghirup gas H2S yang dikeluarkan silencer itu dan 20 orang lainnya sedang dirawat di rumah sakit," jelas Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan.
Hadi menambahkan, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan dan tim dari Polres Madina juga sudah di lokasi.