Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat industri perhotelan di Sumatra Utara (Sumut) masih sepi di awal tahun 2021 ini. Selain itu, gelaran Meetings, Incentives, Conferencing and Exhibitions (MICE) belum ada hingga bisnis pun tak jalan. Karena itu, vaksinasi yang sudah mulai dilakukan menjadi harapan pengusaha hotel untuk bisa kembali menggeliat dan mampu mendongkrak okupansi.
"Satu-satunya harapan kita memang vaksinasi yang sudah mulai dilakukan. Dengan adanya langkah baru ini, maka bisa kembali mendorong bisnis perhotelan yang bisa dibilang babak-belur sejak pandemi," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Deni S Wardhana, Selasa (26/1/2022).
Selain vaksin, kehadiran GeNose yang merupakan hasil kolaborasi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM bisa menbantu pemerintah dalam tracing pelaku perjalanan. Dengan alat ini, akan bisa membantu meningkatkan jumlah tes Covid-19, selain rapid test dan PCR.
"Karena dengan tracing di bandara dan perjalanan, maka akan lebih cepat untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Apalagi terjangkau dan hasilnya bisa lebih cepat. Karena pelaku perjalanan juga menjadi target utama hotel untuk menginap atau pun melakukan kegiatan lainnya. Jadi jika makin cepat tracing-nya, penyebaran juga bisa diminimalkan," kata Deni.
Ditanya terkait okupansi, Deni mengatakan, untuk saat ini, belum bisa mematok di angka berapa. Karena masih akan meliat kondisi dulu di triwulan I ini. Apalagi untuk meeting atau pertemuan-pertemuan, itu biasanya mulai di bulan April.
"Kalau di awal tahun ini masih sepi. Apalagi perjalanan dinas juga dikurangi karena PPKM. Jadi kami akan melihat dulu kondisinya hingga trwulan I ini berakhir. Tapi kalaupun kondisinya tifak terlalu baik, jadi akan jalan atau beroperasi saja hingga pertengahan tahun ini. Sembari kita menunggu pendistribusian vaksin," kata Deni.