Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Balige. Perjuangan Andy Boy Sianipar (21), pemuda asal Desa Sianipar Sihail hail, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara dalam membudayakan gemar membaca bagi warga desanya patut diacungkan jempol. Pria kelahiran 2000 ini menuturkan, perjuangannya untuk membangun rumah literasi yang dikelolanya itu bukanlah tanpa hambatan seperti yang dibayangkan.
Awalnya, Andy harus menghadapi berbagai kendala. Selain susahnya mendapatkan buku untuk koleksi di rumah literasinya karena kendala biaya, dia juga harus rela merenovasi rumah bolon (rumah adat Batak-red) milik orang tuanya untuk dijadikan rumah literasi.
"Tak jarang saya harus berpromosi, meminta donasi buku melalui media sosial. Ya, terkumpul jugalah, walau koleksinya belum seberapa." tutur Andy kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (30/1/2021) .
Selain itu, kata Andy, butuh biaya yang tidak sedikit untuk mendesain tata letak serta pelengkapan di dalam rumah literasinya. "Puji Tuhan, sedikit dari hasil jual lukisan saya kumpulin untuk beli rak dan mendekorasi ruangan." kata Andy yang punya kegiatan sehari hari sebagai pelukis.
Namun, berbagai tantangan yang dihadapi itu tak pernah menyurutkan niatnya untuk terus meningkatkan budaya literasi di desa tersebut. Bagi Andy, tantangan yang datang merupakan spirit untuk menambah energi positif untuk terus berjuang.
Meski baru berjalan hampir beberapa minggu rumah literasi yang diberi nama Library Sihail hail ini, mendapat respon warga khususnya anak-anak sangat tinggi. Hal ini terlihat hampir setiap sore sepulang dari ladang, beberapa anak serius membaca sambil duduk dibangku ruma bolonnya.
Kata Andy, rumah literasi tersebut dibangun untuk meningkatkan minat baca dan menstigma logika, selain itu juga dengan adanya rumah literasi mampu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan gadget serta mampu menyeimbangkan antara waktu bermain dan waktu untuk belajar.