Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Musyawarah daerah (Musda) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Provinsi Sumut pada 9 Februari 2021 yang menghasilkan Destanul Aulia sebagai ketua terpilih dinilai cacat etis.Roni Gunawan, Sekretaris Presidium Sidang Musda IAKMI Sumut mengatakan, pelaksanaan musda cacat etis karena memiliki catatan miring. Salah satunya pelaksanaan musda yang disebut tidak sesuai tata tertib persidangan yang telah ditetapkan oleh 6 pengcab.
"Agenda Musda yang harusnya menjadi dasar bagi perkembangan organisasi IAKMI ke depan seolah-olah didesain untuk diarahkan hanya fokus pada pemilihan ketua Pengda periode 2021-2024 saja. Padahal ada dua agenda utama musda. Pertama, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengda periode 2017-2020 dan kedua pemilihan ketua pengda periode selanjutnya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).
Dia juga menyoroti laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Drg Usma Polita Nasution M.es selaku Ketua Pengda IAKMI Sumut 2017-2020 secara lisan bahwa program kerja tidak dapat berjalan dengan baik.
"Yang menarik bahwa Usma terkesan curhat ke peserta kalau selama menjadi ketua tidak tahu menahu dan tidak terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh IAKMI. Disampaikan Usma kalau semua kegiatan organisasi termasuk urusan keuangan dilakukan oleh Sekretaris Pengda dalam hal ini Destanul Aulia (ketua terpilih periode 2021-2024)," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut dia, mengenai pertanggungjawaban penggunaan uang juga tidak transparan.
"Destanul juga menyampaikan kalau terkait dengan laporan keuangan, tidak ada dana yang tersisa di kas IAKMI karena semua sisa hasil kegiatan yang dilaksanakannya telah habis dibagi rata ke panitia pelaksana. Organisasi sekelas IAKMI yang notabene merupakan organisasi di bidang kesehatan masyarakat yang telah banyak kiprahnya untuk kemajuan pembangunan kesehatan di Sumut justru dikelola dengan amatiran," ungkapnya.
Dia berharap hasil musda yang menghasilkan Destanul Aulia ditangguhkan oleh pengurus ditingkat pusat.
Ketua panitia Musda Edy Subroto belum dapat dihubungi untuk dimintakan klarifikasi dan keterangannya terkait tudingan ini.