Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pabrikan senjata pelat merah PT Pindad (Persero) telah membuat puluhan ribu senjata untuk para prajurit komponen cadangan alias komcad. Jumlah senjata yang sudah dibuat sebanyak 25 ribu pucuk bertipe SS2-V5 A1.
Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Moose mengatakan 25 ribu pucuk senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan.
"Senjata api sudah selesai (pembuatannya)," kata Abraham dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (6/5/2021).
SS2-V5 A1 sendiri dinilai menjadi senapan serbu yang lebih ringan dibandingkan varian SS2 yang lain. SS2-V5 A1 memiliki desain yang ergonomis, memiliki berat yang lebih ringan, dan dapat menambah kenyamanan pengguna.
Dilansir dari website resmi Pindad, senjata ini memiliki kaliber peluru 5,56 x 45 mm. Panjangnya 755 mm, bila bagian bokong senjata dilipat menjadi 528 mm.
Memiliki berat 3,35 kg dalam keadaan peluru kosong, dan akan menjadi 3,71 kg dengan peluru penuh sebanyak 30 putaran. Senapan serbu ini efektif digunakan pada jarak 200 meter.
Senjata-senjata ini akan digunakan oleh para anggota komcad. Komcad sendiri adalah satuan prajurit semi militer yang direkrut dari masyarakat. Semua warga negara Indonesia lintas profesi bisa mendaftar sebagai komponen cadangan, baik PNS, pegawai swasta, dan sebagainya.
Pendaftaran dilakukan secara sukarela oleh masyarakat, tapi bukan wajib militer. Nantinya para pendaftar akan mendapatkan ilmu dan pelatihan militer. Komcad diharapkan dapat menjadi kekuatan tambahan pertahanan negara.
"Masalah komponen cadangan ini perlu saya tegaskan, komponen cadangan ini bukan wajib militer. Terus kemudian bersifat sukarela, tidak ada paksaan," ujar Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha di sela-sela kegiatan rembug nasional yang digelar di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (24/3/2021).
Komponen cadangan dikelompokkan menjadi komcad matra darat, matra laut, dan matra udara. Untuk lolos seleksi, calon komponen cadangan di antaranya harus sehat jasmani dan rohani dan tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri.
Setelah dinyatakan lulus dalam seleksi, calon komcad wajib mengikuti pelatihan dasar kemiliteran selama tiga bulan. Calon komponen cadangan yang berasal dari aparatur sipil negara atau pekerja/buruh serta mahasiswa juga tak akan kehilangan hak ketenagakerjaan, pekerjaan, hak akademis, serta status sebagai peserta didik.
Seleksi penerimaan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021. Sedangkan pendidikan pelatihan dasar kemiliteran selama 3 bulan akan dimulai sejak minggu ke-4 bulan Juni sampai dengan September 2021.
"Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela," demikian keterangan tertulis Kemhan.
Sebagai langkah awal, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa dengan alokasi sebanyak 2.500 orang. Pendidikan akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa, yaitu Rindam Jaya/Jayakarta, Rindam III/Siliwangi, Rindam IV/Diponegoro, dan Rindam V/Brawijaya.
Penerimaan tahap pertama diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka. dtc