Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan mengebut upaya meningkatkan pasokan debit air untuk melayani konsumen yang terus bertambah setiap tahun dan kebutuhannya semakin meningkat.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi yang dihubungi Minggu (6/6/2021) menyebutkan, upaya meningkatkan pasokan debit air dilakukan melalui dua cara yakni melalui uprating kapasitas produksi pada sumber sumber air yang sudah ada (eksisting) dan penambahan melalui penggalian sumber sumber air yang baru.
Kabir Bedi mengatakan, melalui program uprating yang dilakukan BUMD air itu akan dihasilkan total tambahan pasokan debit air mencapai 800 liter/detik dari tiga titik lokasi. Di antaranya, dari hasil pengolahan sumber air Sunggal yang akan bertambaj 400 liter/detik, kemudian sumber air Hamparan Perak bertambah sekitar 100 liter/ detik.
Sedangkan melalui program penggalian sumber sumber air yang baru yang dilakukan dengan menggandeng investor maupun yang didukung otoritas terkait pemerintah yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dipaparkan Kabir Bedi yang juga menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Koperasi, ada beberapa titik lokasi sumber air yang baru yang sedang digarap pihaknya untuk mengkerek tambahan pasokan debit air PDAM Tirtanadi.
Di antaranya, dari sumber air di Kawasan Binjai yang akan menghasilkan debit air mencapai 1.100 liter/detik. Kemudian, kata Kabir Bedi, yang intensif melakukan pembenahan di tubuh BUMD air itu ada dua sumber air lainnya yang masing masing akan salah satunya mampu menghasilkan debit air berkisar 400 liter/detik.
Menurut Kabir, dari hasil program penggalian sumber air yang baru plus program uprating yang dilakukan akan dihasilkan total tambahan pasokan debit air mencapai 4.000 liter hingga tahun 2024.
Akumulasi penambahan pasokan debit air yang akan mencapai 4.000 liter per detik tersebut, merupakan sebuah loncatan besar bagi kinerja bagi PDAM Tirtanadi yang saat berdiri tahun 1915 sudah memiliki kapasitas terpasang pasokan debit air mencapai 7.250 liter/detik.
Menjawab pertanyaan tentang biaya atau investasi yang dihabiskan khusus untuk program penggalian sumber sumber air yang baru, menurut Kabir Bedi, ditaksir mencapai Rp 1,3 triliun.
Kata dia dana investasi tersebut di antaranya bersumber dari pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR.