Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini berdampak terhadap penjualan sapi untuk keperluan kurban menjelang hari raya Iduladha 1442 H/2021. Sejumlah pedagang penyedia sapi kurban di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, mengaku, usahanya masih sepi dikunjungi pembeli.
Seperti yang dialami beberapa usahawan penyedia sapi kurban di Kecamatan Binjai, Langkat, mereka mengaku penjualan sapi turun hingga 20%, hal ini dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Diketahui, Kecamatan Binjai merupakan daerah sentra pupulasi sapi terbesar di Langkat.
Seperti yang diutarakan Razes Selwa, salah seorang pengusaha sapi yang berlokasi di Dusun XVI Kampung Banten Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Langkat. Razes Selwa mengatakan, akibat dari landemi Covid-19 yang berkepanjangan, minat pembeli masyarakat ditempat usahanya menurun hingga 20%.
”Tdak seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi yang namanya usaha, jadi kita mau bagaimana lagi, naik turun itu biasa dalam berusaha, intinya yang penting kita terus berusaha bagaimana penjualan bisa kembali normal.” katanya, Senin (14/6/2021) sore.
Dikatakannya lagi, dalam menjalankan usaha penyedia sapi, yang paling diutamakan adalah perawatan terhadap sapi-sapi piaraannya secara rutin. Baik dari pemberian pakanannya, pemberian vaksin ditambah vitaman dan obat-obatan lainnya, agar sapi tetap sehat dan segar, hingga fisiknya terlihat padat berisi.
Disentra usaha ternak sapi milik Razes Selwa, terlihat ada 2 jenis sapi yang dirawatnya, yakni sapi benggala dan sapi madras. Sapi madras inilah yang banyak dipesan oleh masyarakat dari kalangan pengurus masjid untuk keperluan hewan kurban.
Kalangan pembeli yang datang yakni dari Kota Binjai, Medan dan Langkat. Harga jual seekor sapi berpariasi mulai dari Rp 12 juta-Rp 24 juta.