Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak ikut andil dalam gerakan Bangga Buatan Indonesia. Salah satunya membantu UMKM lokal masuk ke dalam ekosistem digital.
Dia meminta pemerintah daerah dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengalokasikan dana desa untuk membuat pelatihan kepada UMKM lokal soal ekosistem ekonomi digital.
Selama ini, menurutnya UMKM lokal tidak bisa banyak menjual produknya ke luar daerah karena adanya tengkulak. Luhut menilai digitalisasi perdagangan bisa memudahkan UMKM lokal memasarkan produknya secara nasional.
"Dana desa bisa juga buat pelatihan juga buat digital ini. Biarlah rakyat belajar digitalisasi, agar mereka tidak dibatasi tengkulak-tengkulak lagi untuk mereka masuk ke tingkat nasional," ungkap Luhut dalam peluncuran gerakan nasional BBI di Nusa Tenggara Timur, Jumat (18/6/2021).
Dia meminta Gubernur NTT Viktor Laiskodat lebih banyak melatih UMKM lokal soal ekonomi digital. Jangan sampai masyarakat di NTT, apalagi di daerah terpencil dibodohi orang kota.
"Pak Gubernur, perbanyak latih UMKM masuk ekosistem digital, ini dimanfaatkan dana desa buat didik supaya jangan dibodoh-bodohi sama orang kota yang ingin ambil keuntungan dari apa yang mereka punya," kata Luhut.
Dalam sambutannya, Luhut juga sempat menyinggung beberapa pihak yang menganggap remeh gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Dia mengaku sering mendengar gerakan BBI cuma disebut 'gaya-gayaan' pemerintah.
"Saya ingat tahun lalu gerakan nasional ini banyak yang pesimis, dibilang hanya gaya-gayaan. Tapi sekarang ini jadi gerakan nasional dan gerakan hidup kita karena UMKM ini backbone ekonomi kita," ungkap Luhut.
Namun, nyatanya gerakan ini cukup sukses menurut Luhut. Dia memaparkan sejauh ini sudah 14 jutaan UMKM yang dibantu masuk ke ekosistem digital dengan gerakan BBI. Targetnya ada 30 juta UMKM secara total yang masuk ke dalam gerakan nasional ini.(dtf)