Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Aliansi Gerakan Masyarakat di Kabupaten Toba melakukan aksi long march ke Kantor Bupati dan Kantor DPRD menyerukan supaya PT Toba Pulp Lestari (TPL) ditutup, Selasa (29/6/2021) di Balige.
"Cabut konsesi PT TPL, Selamatkan alam Danau Toba dan kembalikan hak masyarakat adat, hentikan kriminalisasi dan intimidasi, selamatkan tano batak dari limbah TPL dan Aquafarm, PT TPL,Jafpa segera angkat dari tano batak," begitu orasi disampaikan Hesron Sitorus, Selasa (29/6/2021) di Kantor Bupati Toba di Balige.
Ia menyampaikan, perekonomian masyarakat harus disesuaikan dengan UUD 45 Pasal 33 dimana usaha dilakukan secara bersama untuk itu seluruh ijin yang diberikan kepada PT TPL supaya dicabut.
"Kami datang kepada Bupati Toba menyampaikan berbagai permasalahan yang selama ini timbul oleh PT TPL dikarenakan berbagai dukungan dari berbagai kekuatan," sebutnya.
Diharapkan supaya masyarakat tetap menjaga tanah ulayat atau tanah adat karena tidak didukung undang-undang sehingga berimbas pada penderitaan rakyat yang berpotensi nepotisme dan korupsi.
"Tujuan berdirinya negara ini adalah supaya terlaksana amanat perjuangan rakyat dan saat ini sulit ditemukan karena pejabat bekerja hanya untuk investor,kapan ini bisa dirubah? Sumpah jabatan yang diucapkan pejabat sangat diragukan untuk kepentingan rakyat," tegasnya menyebut bahwa tanah negara tidak ada di Tanah Batak.
Boasa Simanjuntak dalam orasinya mengakui pernah bertarung dengan 'siotong' kali ini gerakan aksi tutup TPL.
"Saya sudah ke Desa Natumingka, kami sarankan kepada pemerintah dan DPRD supaya mengeluarkan rekomendasi pencabutan ijin konsesi PT TPL," tegasnya.
Aksi 'Tutup TPL' oleh gerakan masyarakat selain diikuti masyarakat juga diikuti sejumlah kalangan yang mengatas namakan sebagai perwakilan mahasiswa.
Menerima aksi, Wabup Tonny Simanjuntak didampingi Asisten II Sahat Manullang, Kasat Pol PP Broztito Sianipar dengan pengawalan ketat dari Tim Polres Toba mendapat penolakan dari aksi.
Hanya, Wabup menegaskan supaya aktivitas dari elemen masyarakat supaya tetap menjaga protokol kesehatan. "Pak bupati sudah mendisposisikan kepada saya menerima aksi karena beliau sedang mengikuti acara di Parapat," katanya menjelaskab bahwa seluruh aspirasi sudah dicatat dan akan dilaporkan kepada pimpinan.