Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Penangkar bibit tanaman holtikultura Bumi Hijau Mendaun di Jalan Amir Hamzah, Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, memberikan 1.000 batang bibit pohon durian, jengkol, petai, sirsak, alpukat, jambu, matoa dan mangga kepada masyarakat Desa Pertumbukan dan Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, Langkat.
Bantuan bibit holtikultura itu untuk penanaman penghijauan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Wampu Desa Pertumbukan dan Desa Stabat Lama Barat, Jumat dan Sabtu (2-3/7/2021). Karena, kondisi DAS Sei Wampu yang terus terkikis, akibat abrasi arus sungai Wampu.
"Seribu batang pohon bibit holtikultura yang hari ini kita berikan ke masyarakat Wampu di Desa Pertumbukan dan Desa Stabat Lama Barat, gratis, ini bentuknya amal, tidak ada donatur maupun kepentingan politis, semata-mata hanya menyelamatkan DAS Sei Wampu terhadap ancaman abrasi/erosi air sungai," kata Haris Ashari SKom, pemilik penangkar bibit holtikultura Bumi Hijau Mendaun, Jumat (2/7/2021).
Ditemui terpisah, Usman dan Udin, warga Desa Pertumbukan, Wampu, mereka mengakui, bahwa bibit holtikultura yang rencana ditanam di DAS Sei Wampu pemberian Haris Ashari.
"Bibit ini bukan dari pemerintah, tapi pemberian Pak Haris Ashari, ini hari ditanam disepanjang DAS Sei Wampu Desa Pertumbukan, karena masih hujan, bibit belum ditanam. Sambil menunggu pihak Muspika, Pak Kades datang, diharapkan hujan segera reda, jadi penanaman bisa segera dilalukan," kata mereka.
Di Desa Stabat Lama Barat, Syafrudin, warga Desa itu, juga mengakui, bahwa bibit holtikultura yang telah didatangkan kemarin, renaca ditanam Sabtu, 3 Juli 2021.
"Besok ditanam Pak, karna hari ini jadwal penghijauan di Desa Pertumbukan, semua bibit pohon sumbangan Pak Haris Ashari".
Diketahui, penanaman pohon di 2 Desa DAS Sei Wampu, karena tanggul pembatas banjir Sei Wampu rawan jebol dan pernah jebol hingga menimbulkan banjir. Dengan penanaman pohon di kaki tanggul dan DAS Sei Wampu oleh masyarakat sebagai langkah pencegahan erosi, supaya bibir sungai DAS Wampu tidak melebar