Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menghentikan sementara segala kegiatan olahraga yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama Pemberlakuan PPKM Darurat. Menurutnya, langkah ini diambil untuk mendukung upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.
Adapun kegiatan olahraga yang ditunda, antara lain kompetisi Liga 1 dan Liga 2 PSSI dan PT LIB yang direncanakan berlangsung awal Juli 2021.
"Dalam kaitan dengan kegiatan olahraga, saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan yang ada dihentikan (untuk sementara waktu). Terutama yang menimbulkan kerumunan. Karena itu peraturan yang ada di PPKM," kata Amali dalam keterangannya, Senin (5/7/2021).
Meski demikian, dia menegaskan bahwa untuk para atlet dan cabang olahraga (cabor) yang akan mengikuti event olahraga Olimpiade Tokyo 2021 pada 24 Juli nanti, akan tetap menjalankan latihan saat penerapan PPKM Darurat.
Namun, lanjutnya, dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan sistem bubble atau hanya boleh dari tempat penginapan dan lokasi latihan saja.
"Saya melihat dari contoh-contoh yang ada sih aman, asal dia hanya dari tempat menginap ke tempat latihan, latihan ke tempat nginap. Semuanya harus begitu. Tidak boleh ada yang sempat ada urusan di luar area bubble itu. Begitu ada yang yang sempat keluar, nah itu ada potensi untuk membawa virus itu ke dalam area babble itu. Jadi kita awasi ketat," kata Amali.
Untuk para atlet peserta Olimpiade Tokyo 2021 yang sedang dalam pelatihan nasional (Pelatnas) di stadion Gelora Bung Karno (GBK) tersebut, dia telah mengirimkan surat kepada Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dan BNPB untuk diberikan izin latihan karena jumlah mereka tidak banyak.
Pasalnya, atlet yang ada di pelatnas GBK tersebut hanya beberapa orang dari beberapa cabor saja, seperti panahan. Sementara untuk atlet cabor bulu tangkis berlatih di Pelatnas Cipayung.
"Jadi kami sudah meminta ke Satgas dan menjelaskan urgensi dari mereka yang ada di situ (GBK). Kemudian bagaimana penerapan prokesnya, karena itu kan hanya ada beberapa ya (atlet)," jelasnya.
Amali mengungkapkan menjelang keberangkatan ke Jepang ini, semua atlet dan pelatih diminta menjaga diri dengan baik. Sebab, kata dia, kalau terjadi sesuatu, mereka akan batal berangkat ke Olimpiade Tokyo 2021. dtc