Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Ratusan hektar sawah warga di Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut) rusak terendam banjir akibat luapan sungai beluru yang debit airnya tak sanggup menahan aliran air.
“Ini sudah masuk musim tanam, dari bulan Juni kemarin. Rata-rata umur padi yang ditanam ini baru sekitar satu bulan. Habis semua dihantam banjir,” kata Carter Panjaitan, salah seorang petani di Desa Meranti, Selasa (13/07/2021) .
Panjaitan menjelasakan luapan air sungai mulai tumpah menggenangi sawah-sawah sejak dini hari tadi. Hujan deras sejak beberapa hari terakhir dan sedimentasi sungai ditenggarai menjadi musabab banjir yang kerap dirasakan warga maupun petani minimal dua kali dalam satu tahun.
“Kalau setahun pasti ada dua kali banjir,” sebut Panjaitan sembari mengatakan pihaknya baru saja menyebar bibit untuk padi sawahnya dengan rata rata menghabiskan biaya sekitar Rp 3 juta per hektarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Asrul membenarkan terjadi luapan air sehingga mengenangi sawah dan rumah warga di Dusun 3, Dusun 8 dan Dusun 9 Desa Desa Gajah Kecamatan Meranti. Hal ini akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir,” kata Asrul.
Selain sawah, Asrul juga mengatakan sebanyak 26 KK terendam dengan ketinggian air berkisar 30 sampai 60 cm diatas permukaan tanah dan rata-rata 10 sampai 20 cm didalam rumah. “Kami sudah langsung cek lokasi untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana prasarana yang ada. Kami juga telah berkoordinasi dengan perangkat Desa setempat untuk siaga bencana,” ungkap Asrul.
Asrul menyebutkan kondisi terpantau masih relatif bertahan dan diperkirakan masih terus bertambah jika curah hujan turun kembali. “Kita alami kendala yakni warga memilih bertahan di rumah meskipun rumahnya tergenang air,” ujar Asrul.