Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Puluhan orang yang mewakili sekitar 1.800 pengungsi Afghanistan, mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (21/09/2021). Mereka berunjuk rasa di depan kantor gubernur, menuntut pemulangan ke negara ketiga, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia dan Kanada. Mereka ingin menemui Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyampaikan langsung tuntutan itu.
Disebutkan sudah saatnya menurut mereka untuk meninggalkan Indonesia untuk kelangsungan hidupmasa depan. Sebab mereka menyebut sudah 10 tahun berada di Sumut.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk bertiskan tuntutan pemulangan ke negara ketiga. Ada juga tulisan meminta tolong kepada Edy Rahmayadi untuk mencari solusi tentang pengungsi Afghanistan di Indonesia.
Dipandu orator menggerakkan pengeras suara, massa pengunjukrasa juga meneriakkan seruan pemulangan. Kondisi bahwa Afghanistan tidak aman, juga mereka suarakan.
Sunamoh Sinik, pemimpin aksi menyampaikan tujuan aksi untuk meminta Pemprov Sumut, UNHCR, dan International Organization for Migration (IOM) membantu pemulangan ke negara tujuan Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia dan Kanada.
Tuntutan mereka ditanggapi Pelaksana Kabiro Perekonomian Setdaprov Sumut, Ismail Nasution, dan Kabid Intelijen Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Sumut, Arthur Lucky.
"Mereka datang meminta untuk segera ditempatkan di negara ketiga, karena alasa mereka, mereka sudah lama. Permintaan ini kami sudah berkoordinasi bersama Pak Ismail dari Kantor Gubernur Sumatera Utara, untuk secara perwakilan akan membahas bersama dengan instansi terkait," kata Arthur Lucky.
Ia menambahkan tercatat jumlah pengungsi Afghanistan di Sumut sekitar 1.800 orang. Mereka yang tersebar di beberapa titik penampungan, dan kebanyakan di Kota Medan.
Namun karena masih pandemi, baik Ismail dan Arthur meminta pengunjukrasa untuk membubarkan diri. Adapun keinginan menemui Gubernur Edy, sebaiknya disampaikan lewat surat saja. "Selanjutnya surat itu akan kami sampaikan kepada Pak Gubernur," ujar Ismail.