Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
PENDIDIKAN karakter kerap didengungkan di mana-mana. Bahkan, bisa dikatakan banyak webinar yang mengangkat topik pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi bagian penting yang tidak boleh terlewatkan dalam pembelajaran di sekolah. Para pendidik pun diingatkan untuk bisa menerapkan pendidikan karakter saat mengajar anak-anak.
Berbicara tentang pendidikan, ada tiga variable pendidikan yang kerap diingatkan kepada para pendidik yaitu guru, kurikulum dan sarana prasarana. Ketiga hal tersebut menjadi satu kesatuan, dan yang dominan ialah guru.
Guru memiliki peranan penting dalam menghasilkan generasi unggul dalam intelektual dan karakter yang baik. Pengetahuan dan keterampilan menjadi poin penting untuk anak bisa dikatakan unggul di dunia kerja. Akan tetapi tetap tidak boleh terlupakan bahwa pengetahun dan keterampilan harus didukung dengan karakter yang benar.
Itu sebabnya ketika kita melihat dan menerapkan pendidikan karakter maka hal tersebut sedang mempersiapkan anak bisa terbangun menjadi pribadi yang berintegritas dan tidak terombang-ambing oleh kondisi apapun.
Beberapa kasus yang kerap terjadi di sekeliling kita ialah anak yang dikatakan berpengetahuan tapi lemah dalam karakter atau bisa dikatakan berkelakuan buruk. Apa yang terjadi dengan itu? Apakah ada yang salah dengan Pendidikan karakter yang diterapkan saat ini? Ataukah kita harus menyalahkan guru atas banyaknya kasus seperti perundungan, perkelahian, dan lain sebagainya?
Tentu tidak karena pembentukan karakter anak tidak hanya melibatkan guru saja melainkan ada orangtua dan lingkungan yang juga sangat berperan.
Tak bisa dipungkiri ada banyak orang tua yang berpikir dengan menyerahkan anak ke sekolah maka mereka bisa lepas tangan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Tentu salah. Perkembangan anak bukanlah tugas sekolah atau guru saja melainkan kolaborasi antara guru, orangtua dan lingkungan sekitar.
Setiap anak memiliki cerita tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan anak lainnya. Sehingga sangat diperlukan kerjasama antara orangtua dan guru pada saat mendidik anak.
Pembentukan karakter dimulai sejak dini dan itupun dimulai dari rumah. Orang tua akan sangat berperan dalam pertumbuhan anak karena anak akan banyak meniru apa yang dilakukan oleh orangtua di rumah.
Lalu pertanyaannya apa yang harus dilakukan? Bagaimana menerapkan Pendidikan karakter bagi anak? Tidak ada satupun tips yang bisa dipakai ke semua anak, karena setiap anak unik dan spesial sehingga pendekatan yang dilakukan pun harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan anak.
BACA JUGA: PJJ Masih Harus Berlangsung
Pendidikan karakter harus dibicarakan terus menerus sehingga lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan baik yang terbentuk akan membentuk karakter anak sehingga suatu saat ketika anak semakin tumbuh dewasa, mereka akan menerapkan nilai-nilai baik yang sudah mereka dapatkan dari orangtua, guru ataupun lingkungan sekitarnya. Generasi muda membutuhkan pendampingan sejak dini.
Berikut metode pendampingan yang bisa dilakukan guru dalam menerapkan pendidikan karakter di dalam kelas yaitu:
1. Pengenalan dengan anak dalam kelas
Tidak bisa dipungkiri bahwa waktu yang dibutuhkan di dalam kelas sangatlah terbatas untuk bisa mengenal anak secara pribadi. Untuk itu mari meluangkan waktu untuk bisa menjalin komunikasi dengan anak di luar jam pembelajaran. Anak akan lebih leluasa berbicara ketika ada waktu berbincang secara pribadi tanpa didengarkan oleh teman-teman satu kelas.
2. Pendampingan secara intensif
Pendampingan yang dimaksud ialah dengan melakukan tindak lanjut seusai berbincang dengan anak. Misalnya ialah dengan menanyakan kembali mengenai kesepakatan yang sudah dibicarakan sebelumnya mengenai pengerjaan tugas, hadir tepat waktu, dan lain sebagainya. Pada tahap ini anak akan merasa diperhatikan.
3. Komunikasi dengan orang tua
Hal ini sangat penting mengingat bahwa orangtua ialah patner kita dalam mendidik anak. Waktu pendampingan guru sangatlah terbatas. Anak memiliki lebih banyak waktu di rumah, apalagi mengingat saat ini sedang pandemi bisa dikatakan bahwa seluruh aktivitas anak berpusat di rumah. Untuk itu sangat diperlukan komunikasi terbuka antara guru dan orangtua terkait perkembangan anak di rumah.
4. Membuat pembelajaran yang berbasis karakter
Tahap ini sudah menjadi rancangan awal pada awal memulai pembelajaran. Guru bisa menghubungkan materi pelajaran dengan penerapan karakter yang anak bisa teladani dalam kehidupan sehari-hari.
Bisa dikatakan bahwa peran guru tidaklah mudah. Dengan begitu dibutuhkan kolaborasi yang baik antara guru dan orangtua dalam perkembangan anak sejak dini. Komunikasi yang baik dan kejujuran antara orangtua dan guru akan menjadi awal yang baik untuk bisa mengerti dan memahami pendampingan seperti apa yang dibutuhkan anak. Semua anak spesial, karena itu mari juga melakukan hal-hal spesial untuk mendukung mereka bertumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik.
====
Penulis Pendidik dan Founder Ruang Bergerak.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]