Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Masyarakat Nias bereaksi atas hinaan pemilik akun FB Condrat Sinaga di dalam videonya yang menyebut tarian perang Nias sangat rentan masuknya intervensi iblis. Lelaki yang mengaku tinggal di Inggris tersebut juga menuding istri dari lelaki Nias yang baru menikah harus diberikan terlebih dahulu keperawanannya kepada bapaknya. Kasus hinaan terhadap budaya Nias ini pun sudah dilaporkan ke Polres Nias.
Menanggapi video pemilik akun Condrat Sinaga tersebut, Ketua Forum Komunikasi Kepala Daerah (Forkada) Sekepulauan Nias, Amizaro Waruwu pun buka suara. Bupati Nias Utara ini menyayangkan pernyataan lelaki yang mengaku bernama Condrat Sinaga tersebut.
"Yang diucapkan Condrat Sinaga dalam video yang diunggahnya, sama-sama kita tahu bahwa itu tidak benar dan tidak pernah terjadi dari dulunya dan tidak pernah terjadi sampai sekarang," tegas Amizaro Waruwu ketika dihubungi, Selasa (19/10/2021).
Ia sangat menyayangkan pernyataan seperti itu. Namun, Amizaro mengimbau masyarakat Nias dimanapun berada agar meresponnya dnegan kepala dingin.
"Jangan emosi, biarlah penegak hukum yang bertindak sesuai aturan yang berlaku, sehingga tidak membuahkan masalah-masalah baru yang tidak kita inginkan," imbaunya.
Ia juga mengaku mendengar kabar bahwa sebagian warga sudah ada yang melaporkan pemilik akun Condrat Sinaga itu. "Tentu kita dukung dan kita serahkan penanganan aparat penegak hukum," harapnya.
Meski demikian, Amizaro mengingatkan agar kebenaran video tersebut agar diteliti oleh ahlinya. Apakah rekaman dalam video tersebut benar adanya. Akun FB itu juga benar milik Condrat Sinaga dan orang yang di dalam vidoe itu juga bernama Condrat Sinaga.
BACA JUGA: Begini Kata Aktivis Perempuan Nias soal Tuduhan Condrat Sinaga tentang Hukum Adat Perkawinan
Seperti diketahui, akun facebook Condrat Sinaga dalam videonya bicara resep penyelesaian kasus penganiayaan terhadap Litiwari Iman Gea, pedagang sayur Pajak Gambir oleh preman. Menurutnya, kasus itu hanya dapat diselesaikan secara holistik oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Namun, dalam video itu ia menyinggung suku Nias. Kata Condrat, budaya tradisonal Nias, seperti tari perang rentan intervensi iblis. "Dia menari saja sudah ada perang, apalagi yang lain," kata Condrat.
Kata Condrat lagi, di Nias juga masih berlaku hukum yang menghormati orang tua. Yang memberikan sesuatu yang terbesar kepada orang tua. Ketika anak laki-laki menikah, istrinya, perawannya harus diberikan kepada bapaknya. "Itu mengerikan," ujarnya.