Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Banjir yang melanda Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatra Utara sejak dua pekan yang lalu semakin parah. Meluasnya banjir ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Bedagai yang di hulu dikenal dengan Sungai Belutu.
"Update terkini kondisi debit air banjir kita bertambah sekitar 30 centimeter untuk Kecamatan Sei Rampah," ujar Camat Sei Rampah, Rahmat Suhendra Damanik, Kamis pagi (11/11/2021).
Sedangkan data yang terbaru, Desa Sei Rampah menjadi salah satu desa yang rumah warganya paling banyak terendam banjir.
"Untuk Desa Sei Rampah yang sebelumnya 1.052 sekarang sudah 1.800 rumah yang berdampak banjir. Kita dari pemerintah tetap mengevaluasi apa-apa saja yang dibutuhkan warga. Sekarang kita mengevakuasi warga yang masih berada di dalam rumah, kita pindahkan ke posko yang sudah dirikan," paparnya.
Untuk kesehatan warga, Rahmat menambahkan, Pemkab Sergai setiap hari melakukan pengecekan kepada setiap-tiap warga yang rumahnya terendam banjir.
"Kita kontrol setiap hari, dan ada mobil puskesmas yang keliling, dan untuk bahan baku makanan juga kita kontrol setiap hari juga," ujar Rahmat.
Bahkan hari ini, kemungkinan banjir meluas. "Kami sedang menghitung penambahan luasan genangan air dan rumah warga yang terendam," ungkapnya.
Terlihat, genangan air sudah mencapai pintu gerbang masuk ke kantor Bupati Serdang Bedagai di Sei Rampah. Kelihatan beberapa pegawai yang kesulitan untuk masuk ke areal perkantoran Pemkab karena genangan air sudah mencapai semata kaki.
Kepala BPBD Sergai, Henri Suharto mengatakan, banjir di Sergai sudah melanda empat kecamatan. "Keempat kecamatan tersebut, Desa Mariah Padang, Kecamatan Tebingtinggi, Desa Marjanji Kecamatan Sipispis, Kecamatan Tanjung Beringin, dan Kecamatan Sei Rampah," ujar Henri.
Total rumah yang terendam banjir, Henri mengakatan sudah sekitar 5.600 rumah yang terendam. "Dari empat kecamatan itu, 5.600 rumah sudah terendam banjir," tutup Henri.
Namun dirinya, tak menutup kemungkinan semakin meluas di Sei Rampah dan Tanjung Beringin, karena menjadi daerah hilir dari aliran sungai Sei Rampah.
Senada penjelasan, Camat Tanjung Beringin Helmiati, mengatakan di daerahnya semakin meluas karena limpahan sungai Sei Rampah meski tanpa disertai Rob (banjir pasang laut) dan dia masih menunggu laporan dari petugas yang sedang menghitungnya, bahkan dirinya mengaku sudah menjadi korban banjir juga karena sudah menenggelamkan dapur rumahnya, ujarnya cemas saat dihubungi perseluler, Kamis (11/11/2021).