Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Provinsi Sumatera Utara sedang bersiap melaksanakan program vaksinasi pencegahan covid-19 bagi kalangan anak pada tahun 2022. Sasaran anak penerima adalah usia 6-11 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, mengatakan, pihaknya mulai melakukan beberapa langkah untuk nantinya mempercepat pelaksanaan vaksin anak di Sumut.
"Sedang kita persiapkan untuk pembentukan tim vaksinasi anak umur 6-11 tahun di kabupaten/kota dan provinsi, menghitung sasaran penerima," ujar Ismail di Medan, Minggu (14/11/2021).
Begitu pun, kata mantan Kadis Kesehatan Mandailing Natal itu, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sambil kita tunggu petunjuk teknisnya, kita siapkan hal-hal yang perlu untuk nantinya pas pelaksanaan vaksinasi anak, kita nggak buru-buru. Koordinasi kita perkuat dalam hal ini," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam informasi yang disiarkan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, mengatakan vaksinasi covid-19 untuk kalangan anak akan dimulai pada tahun 2022. Teknisnya sedang dipersiapkan saat ini.
Adapun vaksinasi anak itu menyusul izin penggunaan darurat vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang diberikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu disampaikan Menkes pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Jakarta (08/11/2021).
Vaksinasi anak dimulai pada kabupaten/kota yang capaian vaksinasi dosis 1 lebih dari 70% total sasaran dan lebih dari 60% populasi lanjut usia (lansia). Untuk vaksinasi anak itu, diperlukan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin.
''Kita sudah persiapkan (vaksinasi anak) di anggaran tahun depan (2022) karena ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun sehingga dibutuhkan 58,7 juta dosis karena dua kali suntikan,'' ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Menkes menambahkan, bercermin dari negara lain yang sudah melakukan vaksinasi pada anak berusia di bawah 12 tahun, dilakukan saat cakupan vaksinasi lengkap di negara tersebut sudah mencapai sekitar 60%.
Uni Emirat Arab misalnya melakukan vaksinasi anak dengan vaksin Sinopharm setelah cakupan vaksinasi lengkap di negaranya mencapai 70,5%. Begitu juga dengan Chile yang gencar melakukan vaksinasi anak dengan Sinovac setelah 71,8% populasinya divaksinasi lengkap. Sedangkan Kamboja melakukan vaksinasi anak saat cakupan vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 60 persen dan China di angka 70,8 persen.
Sejauh ini ada 3 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) di luar negeri yaitu Sinovac, Sinopharm dan Pfizer dengan kondisi dan pengemasan yang berbeda dari setiap jenisnya.
Selain mempersiapkan anggaran, saat ini Kemenkes sebagai otoritas pembuat kebijakan terus melakukan mapping berbagai persiapan vaksinasi anak, antara lain, ketersediaan stok vaksin, data anak, dan menjalin koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait. Dalam pelaksanaanya nanti, Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan fasilitas Kesehatan.