Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Jauh dari kebisingan dan keramaian membuat Sampuran Sibodat Di Perkebunan Simarpinggan Angkola Selatan (Angsel), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ramai di kunjungi. Selain tanpa biaya, risiko penularan Covid-19 kecil karena tanpa kerumunan. Akibat tempat wisata baru ini viral di media sosial tempat ini mulai ramai pengunjung, baik di hari libur maupun hari biasa.
Tempatnya alami hanya sungai memanjang, dengan bendungan di dalamnya. Saung tempat berjualan di pinggir sungai menambah eksotis tempat ini. Tidak ada yang unik dari tempat wisata ini namun karena inovasi warga setempat membuat meja dan saung di atas sungai dan tempat ayunan di atas lubuk bendungan membuat daya tarik tersendiri.
Aliran Sungai Sibombong (Aek Sibodat) ini sangat bersih memiliki diameter kurang dari sepuluh meter dengan arus dangkal berpasir membuat anak-anak senang belajar renang atau main ban. Sepanjang seratus meter di bawah sungai ada bendungan yang konon ceritanya bendungan yang dibangun pada zaman "Belanda". Tujuan bendungan untuk pembagi air ke irigasi pertanian warga.
Bangunan bendungan menyebabkan air terjun sepanjang dek dengan ketinggian sekitar 3 meter sedang kedalaman bendungan di lokasi air terjun sekitar 2 -2,5 meter. Lubuk bendungan ini di jadikan pengunjung yang mahir berenang untuk mandi. Tali yang di ikat di pohon di pinggir bendungan sebagai tempat berayun sambil melompat ke lubuk bendungan atau kembali ke pijakan awal.
Konon menurut warga nama Aek Sibodat di sebut karena dulu sebelum lahan sepajang sungai ini dijadikan kebut karet oleh pihak perkebunan banyak kera atau monyet bermain, melompat di pohon-pohon khususnya di lokasi bendungan.
Marwan (45) salah satu pengunjung mengatakan ketertarikan tempat wisata ini karena viral di media sosial, saung dan meja di atas sungai dan tali ayunan di ranting pohon di pinggir sungai (bendungan) membuat pengunjung tertarik mencoba menguji nyali untuk berayun.
"Berayun dan kembali ke pijakan semula menjadi hal yang sulit untuk usia diatas empat puluhan ke atas. Menguji nyali boleh di coba," kata Marwan, Senin (15/11/2021).
Namun lokasinya yang mudah dijangkau atau hanya berkisar 500 meter dari jalan besar Simarpinggan atau kantor Camat Angkola Selatan menjadi daya pikat pilihan tempat wisata alternatif dimasa pandemi. Namun pemerintah setempat tetap meminta para pengunjung tetap memakai masker dan menghindari kerumunan bila datang ke lokasi wisata tersebut.
Suheri (40) salah satu pedagang di Sampuran Si Bodat Angkola Selatan ini menceritakan bahwa Sampuran Si Bodat di kunjungi karena sempat viral di media sosial. Awalnya hanya tempat mandi-mandi biasa warga setempat, namun karena viral warga luar pun ramai berkunjung ke sini. Kami warga setempat akhirnya buka usaha makanan dan cemilan di sepanjang pinggir sungai. "Alhamdulillah tempat wisata ini berkah buat kami," katanya.
Dikatakan bahwa kawasan Sampuran sendiri masuk area dari perkebunan Simarpinggan. Masuk ke lokasi wisata tidak dipungut biaya hanya para warga setempat ada yang memungut parkir kendaraan.