Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU) yang diketuai Prof Dr Ir Zulkifli Lubis, M App Sc beranggotakan Prof Dr Ir Elisa Julianti, MSi dan Linda Masniary Lubis, STP MSi telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Program itu mengambil fokus peningkatan nilai tambah komoditi kentang melalui pengolahan menjadi produk pangan untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor untuk mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Kegiatan yang berlangsung pada 4 Desember 2021 itu, merupakan tindak lanjut program pemerintah untuk peningkatan daya tahan pangan yang bertujuan memandirikan petani secara finansial.
Adapun luas lahan yang telah dibuka untuk kegiatan yakni 215 hektare dari luas keseluruhan1.000 hektare. Pada lahan tersebut sudah ditanam 3 macam tanaman hortikultura yang dibagi-bagi di satu hamparan, yakni bawang putih, bawang merah, dan kentang. Ketiga jenis produk pertanian tersebut sudah dipanen, dan melibatkan perusahaan besar dalam produksinya, antara lain Indofood sebagai pembeli.
“Model yang diterapkan dalam kerja sama adalah melalui sistem patron klien/plasma dan inti. Meskipun demikian, perlu ditinjau lagi kejelasan hubungan kerja sama yang terjadi, serta perlu dikaji platform yang ada. Selama ini masih ada sisa dari panen yang tidak tertampung di perusahaan pembeli, yang tentunya membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Teknologi pasca panen dalam hal ini sangat diperlukan untuk mengolah kentang, bawang merah dan bawang putih menjadi produk hilir yang dibutuhkan dan memiliki harga jual tinggi,” ujar Prof Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2021).
Dijelaskan Zulkifli, kentang memiliki kadar air yang cukup tinggi. Umur simpannya sangat rendah dan mudah busuk, jika tidak segera dilakukan penanganan pasca panen dan pengolahan. Selain dikonsumsi secara langsung, kentang dapat dijadikan bahan baku industri olahan makanan, berupa tepung, kentang kering, kentang beku, dan keripik kentang.
"Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan umur simpan serta menghasilkan produk pangan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan. Juga memberikan peluang usaha bagi masyarakat melalui usaha pengolahan kentang, meningkatkan pendapatan masyarakat dan petani, melalui peningkatan nilai tambah dari kentang serta pemberdayaan kaum perempuan dalam pengolahan kentang," terang Zulkifli .
Sedangkan metode yang dilakukan berupa focuss group discussion (FGD) tentang kebutuhan alat teknologi tepat guna pengolahan di lokasi mitra, pelatihan dan praktik secara langsung tentang jenis-jenis dan manfaat dari kentang sebagai bahan pangan. Juga pelatihan dan praktik pembuatan aneka olahan kentang, yaitu tepung kentang, keripik kentang, pemberian alat teknologi tepat guna pengolahan kentang berupa oven pengering, praktik penggunaan alat teknologi tepat guna pengolahan dan pengawasan mutu olahan kentang, pendampingan dan monitoring. Serta evaluasi untuk mengetahui sejauh mana mitra telah melakukan usaha dan kendala-kendala yang dihadapi agar mendapat penyelesaian dengan baik.