Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penggunaan jalan Jalan By Pass Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Rabu (2/2/2022). Peresmian jalan sepanjang 9,8 km tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti.
"Secara resmi penggunaan jalan Jalan By Pass Balige saya resmikan," ujar Presiden Joko Widodo, di Jalan By Pass Balige, Desa Simanjalo, Kecamatan Balige.
Jokowi tiba Balige tepat pukul 10:00 WIB, didamping oleh sejumlah pejabat negara dan pejabat daerah disambut masyarakat setempat. Proyek pembangunan Jalan By Pass Balige dibiayai anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp 176 miliar dengan kategori panjang jalan 9,8 km, jembatan 4 unit ditambah bangunan dyk.
"Untuk pembiayaan pembebasan lahan sumber dana adalah APBD Toba," ucap Kepala Dinas PUPR melalui Sekretaris Dinas, Gumianto Simangunsong.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tiba di Bandara Silangit Taput
Lanjut Gumianto Simangunsong, lama pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan Jalan By Pass Balige waktu 3 tahun kalender dan terakhir pembangunan dyk di Desa Simanjalo, Kecamatan Balige. "Sekarang sudah rampung dan sudah layak dilalui kenderaan," katanya.
Usai penandatanganan prasasti peresmian Jalan By Pass Balige, Presiden dan rombongan meluncur menuju Kota Porsea dengan penjagaan ketat oleh Paspamres.
Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, dalam keterangannya menyebutkan bahwa Jalan Bypass Balige dibangun secara bertahap sejak 5 tahun yang lalu dan menelan biaya Rp 176 miliar. Jalan tersebut dibangun untuk mencegah terjadinya kemacetan yang terjadi di Kota Balige dan sekitarnya.
"Jadi ini jalan untuk mencegah terjadinya kemacetan di Balige, jadi sifatnya lingkar bypass sehingga traffic-traffic yang sifatnya go through tidak akan ke Balige, itu bisa melalui jalan lingkar ini," ujar Hedy.
Selain itu, jalan sepanjang 9,8 km tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan meningkatnya kelancaran transportasi serta aksesibilitas bagi kawasan-kawasan di sekitar Kota Balige.
"Ini akan memperbaiki, meningkatkan aksesibilitas untuk kawasan-kawasan di sekitar Balige. Jadi ini juga akan membentuk ruang pengembangan kota balige ke depan," ungkap Hedy.