Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, mengatakan bahwa menjelang ibadah puasa dan dalam rangka menghadapi Lebaran, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan bahan pokok di masyarakat. Kemendag terus memantau sejumlah bahan pokok dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin stok dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Hal itu dikatakan Lutfi saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Kamis (17/3/2022) malam, sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (18/3/2022).
Lutfi mengatakan, selain membahas migor, dalam kesempatan itu dirinya juga menyampaikan harga beras terpantau stabil dikisaran Rp 10.400/kg untuk beras medium dan Rp 12.400/kg untuk beras premium. Kebutuhan beras nasional tahun 2022 mencapai 30 juta ton, sementara produksi dalam negeri tahun ini diproyeksikan mencapai 31 juta ton.
Sementara itu, cabai dan bawang merah terpantau meningkat harganya akibat curah hujan tinggi. Namun, diperkirakan saat bulan puasa pasokan kembali optimal. Untuk pasokan daging ayam dan telur ayam tersedia cukup, bahkan diproyeksi surplus pada bulan Ramadan. Terkait daging sapi, selain mengoptimalisasi penyerapan sapi lokal, Kemendag juga telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera merealisasikan alokasi impor daging kerbau beku dari India sebanyak 20.000 ton pada akhir Maret 2022.
Sedangkan terkait kedelai, kenaikan harga kedelai selama dua tahun periode pandemi mencapai 92,08%. Harga tertinggi untuk kedelai sebelum pandemi mencapai US$ 345 per ton pada 2 Januari 2020. Sedangkan per tanggal 11 Maret 2022, harga kedelai di bursa internasional mencapai US$ 607 per ton. “Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme intervensi untuk mengatasi hal tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Mendag Lutfi juga menyampaikan terjadinya deflasi pada Februari 2022. Dengan kata lain, indeks harga konsumen pada Februari 2022 lebih rendah dibandingkan Januari 2022. “Volatile foods mencatat deflasi hingga 1,50%. Sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya minyak goreng (0,11%), telur ayam ras (0,10%), daging ayam ras (0,06%), cabai rawit (0,05%), dan ikan segar (0,02%). Sedangkan, bawang merah menyumbang inflasi 0,03%,” kata Lutfi.
Mendag juga menyampaikan, pada periode puasa dan Lebaran 2022, kasus COVID-19 diproyeksi akan berada pada level yang rendah. “Untuk itu, Kemendag mewaspadai adanya kenaikan permintaan sebagai dampak pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),” jelasnya.
Subsidi Migor Curah
Dalam rapat tersebut, Mendag Lutfi juga menjelaskan tentang pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah sebesar Rp14.000/liter. Penetapan ini sekaligus mencabut Permendag Nomor 6 Tahun 2022 tentang HET Minyak Goreng Sawit.
Pemerintah memutuskan menyubsidi migor curah dan melepaskan harga migor kemasan sederhana dan premium ke harga keekonomian. “Menyikapi perkembangan situasi terkait minyak goreng, Kementerian Perdagangan menerbitkan Permendag Nomor 11 Tahun 2022,yang mencabut Permendag Nomor 6 Tahun 2022, dan mulai berlaku saat diundangkan yaitu pada16 Maret 2022. Salah satu pokok peraturan tersebut adalah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter,” tutur Lutfi.
Selama periode 14 Februari–16 Maret 2022, telah terkumpul sebesar 720,612 ton bahan baku minyak goreng dari skema domestic market obligation (DMO). Dari jumlah tersebut, sebesar 76,4% atau sebanyak 551.069 ton tercatat telah didistribusikan ke pasar dalam bentuk minyak goreng curah dan kemasan. “Kalau kita konversi menjadi liter, jumlahnya lebih dari 570 juta liter. Secara teoritis, ini sudah berjalan,” ungkapnya.