Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbidnisdaily.com-Langkat. Jembatan Stabat di ruas jalan lintas Sumatra (Jalinsum) Langkat, yang menghubungkan Kecamatan Stabat dengan Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang kondisinya bergelombang, sempit dan berlubang merupakan dalang kemacetan lalu lintas bagi pengguna jalan dari Aceh tujuan Medan maupun sebaliknya.
Ditambah lagi situasi Jalinsum di sepanjang Kecamatan Wampu hingga ke Kecamatan Hinai terus ke Tanjung Pura yang sangat sempit dan berlubang - lubang, menjadikan arus lalu lintas padat merayap.
Jembatan Sei Wampu yang dibangun di sebelah jembatan yang ada, sudah lebih dari 5 tahun tak kunjung selesai dikerjakan.
Plt Bupati Langkat Syah Afandin sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya Kementerian PUPR terkait mengupayakan berlanjutnya pembangunan Jembatan Sei Wampu, serta perbaikan Jalinsum di Kabupaten Langkat.
Menurut Syah Afandin, proyek pembangunan Jembatan Sei Wampu tertunda selama lebih dari 5 tahun, dimulai 2016.
"Sekarang sudah dimulai lagi untuk tahap penyelesaian pembangunan, bahkan direncanakan rampung akhir tahun 2022 ini. Terima kasih banyak atas respon cepat BBPJN Sumut dan prioritas yang diberikan oleh Kementerian PUPR," katanya, Selasa (22/3/2022)
Syah Afandin menjelaskan, jembatan itu sering terjadi macet, apalagi saat hari besar seperti Idul Fitri. Jadi jembatan yang baru ini akan memberikan kenyamanan pengendara yang terhindar dari kemacetan. Termasuk peningkatan ekonomi pada kecepatan transportasi ekpedisi.
Menurutnya, Jalinsum, khususnya jalan dari Tanjung Pura menuju Stabat sudah dalam proses perbaikan, sehingga lubang-lubang yang ada sedang dalam proses penambalan. Dalam tahun ini juga Jalinsum mulai dari perbatasan Aceh sampai perbatasan Binjai sedang dalam proses lelang anggaran sebesar Rp 173 miliar dengan panjang penanganan 39,5 km, berupa perbaikan dan peningkatan jalan (overlay) aspal hotmix.
"Kita doakan semoga proses lelang berjalan lancar dan projek perbaikan jalan ini segera terlaksana secepatnya," jelas Syah Afandin.
Ungkapan Syah Afandin itu dibenarkan pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) saat menemui Plt Bupati Langkat tadi siang.
Menurut PPK 4.1 Kementerian PUPR, Munawar, ada 3 pembangunan proyek nasional di Langkat, yakni pekerjaan jembatan Sei Wampu, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022, reguler pemeliharaan Jalinsum, dan rehab (lapis ulang) jalan lintas sepanjang 39,5 km dari Besitang batas Provinsi Aceh, Tanjung Pura, dan lingkar luar Binjai.
"Saat ini hal itu (poin ketiga-red) masih dalam proses lelang LPSE Kementerian PUPR, semoga lelang dapat berjalan lancar sehingga pembangunan dapat direalisasikan pada tahun ini," kata Munawar.
Selanjutnya, PPK 4.1 Munawar mengakui, persetujuan proyek hasil desakan pemerintah daerah (Pemda) melalui kepala daerah dalam upaya menjemput bola, sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab kepala daerah terhadap masyarakatnya.
Sedangkan pelaksanaan reguler perawatan jalan raya, di prioritaskan dalam upaya menutup lubang, sebelum memasuki langkah peningkatan kapasitas atau perbaikan jalan secara utuh, ditargetkan rampung sebelum lebaran tiba.
Menanggapi progres pembangunan jembatan Sei Wampu yang juga merupakan salah satu rencana strategis Kementrian PUPR, Munawar mengatakan, proyek tersebut saat ini berjalan dalam kontrak ketiga yang ditargetkan rampung akhir tahun 2022.
Jembatan Sei Wampu Model Lengkung Pertama
Munawar menjelaskan, keterlambatan dalam pembangunan jembatan akibat terjadinya kelalaian penyedia jasa serta adanya wanprestasi, serta utamanya tingkat kesulitan pada pemasangan lengkung rangka jembatan.
Sepertinya ini nanti juga menjadi salah satu ikon (land mark) di Langkat, karena jembatan Sei Wampu pertama di Sumatera Utara yang menggunakan model lengkung.
Munawar berharap peran serta dan dukungan pemerintah daerah dalam upaya pembebasan lahan, guna mempermudah pembangunan jembatan Sei Wampu, dan jembatan darurat pengganti untuk pembangunan penggantian jembatan CH Tanjung Pura pada tahun depan.