Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sosok Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara, digambarkan oleh Gubernur ke-15 Sumut, Datuk Syamsul Arifin.
Ia hadir pada buka puasa Gubernur Edy bersama keluarga besar FKPPI di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Selasa (12/04/2022).
Menurut Syamsul, yang juga Dewan Pembina FKPPI Sumut itu, Edy Rahmayadi orang yang baik dari kalangan tentara.
"Dia pernah Pangkostrad, Pangdam, Dandim dan pernah Danyon Linud di sini. Dan gaya dia begitulah, gaya tentara. Pak Edy ini orangnya baik lah, saya kenal beliau ini dari pangkat mayor," kata Syamsul.
"Buktinya saya monitor beberapa hari ini, cukup banyak yang hadir (buka puasa bersama)," sambung Datuk.
Ia mengapresiasi Gubernur Edy Rahmayadi karena mengundang FKPPI berbuka puasa bersama. Ia juga menilainya sebagai bentuk rasa syukur dan perhatian seorang pemimpin.
"Saya khusus pulang ini dari Jakarta untuk menghadiri ini, karena rasa FKPPI. Apalagi sekarang beliau sudah diangkat sebagai Dewan Penasihat di DPP (FKPPI Pusat), tentu tanggung jawabnya lebih besar sebagai anak, juga sebagai bapak,” sebutnya.
Gubernur sebagai anak dan juga ayah, terang Syamsul, adalah karena Edy Rahamyadi merupakan putra dari seorang prajurit TNI. Sehingga secara otomatis Edy merupakan anggota FKPPI. Sedangkan sebagai ayah, karena Edy adalah seorang purnawirawan.
Khusus kepada dirinya, menurutnya juga diperhatikan Edy. "Tadi ya ngobrol, tanya kesehatan saya. Itulah tanda dia (Edy Rahmayadi) sayang sama saya. Jaga kesehatan katanya, ya iyalah, saya sudah 70 tahun," kata Datuk.
Sekitar seribuan orang meramaikan buka puasa bersama yang dilanjutkan dengan salat berjemaah di sana. Tausiah disampaikan Ustaz Ngatmin Azis tentang pentingnya menjaga keimanan dan rasa persaudaraan, khususnya sesama umat Islam, dimana momentum puasa diharapkan memperkuat keyakinan itu.
Dalam sambutan singkatnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengingatkan kepada seluruh undangan yang hadir, termasuk dirinya, untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Sebab semua orang, apapun profesinya, bagaimana pun kehidupannya (tingkat ekonomi), bukan jaminan untuk menuju kebaikan di akhirat kelak, selain keimanan dan ketakwaan, termasuk bersyukur atas kehidupan.