Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan, stok atau ketersediaan sapi kurban untuk Iduladha 1443 H di Sumut mencapai 70.000 ekor. Sementara, kebutuhan kurban paling 35.000-40.000 ekor.
Menurut Edy Rahmayadi, kebutuhan itu masih jauh lebih kecil dari stok yang tersedia. Artinya, stok sapi kurban di Sumut aman.
"Tapi kita tidak tahu nanti ada masyarakat menginginkan daging kurban (banyak), kita siapkan cadangan 70.000 sapi yang kita siapkan," ujar Edy didampingi Wakil Bupati Deli Serdang, Ali Yusuf Siregar saat meninjau vaksinasi PMK di Dusun 1 Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Jumat (08/07/2022)..
Karena itu, Gubernur mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan daging kurban. Ia juga mengimbau agar jangan ada pihak yang mempermainkan harga.
Lebih lanjut Gubernur Edy Rahmayadi yang juga didampingi Kadis Peternakan dan Ketahanan Pangan Sumut, Azhar Harahap, dan Kepala BPBD Sumut, Abdul Harris Lubis, mengimbau pemotongan hewan kurban agar dilakukan sesuai ketentuan yang telah diatur secara agama Islam.
"Jadi memotong kurban itu sebenarnya tidak harus ada PMK, juga sudah diatur oleh agama. Sapi itu melihat pisau aja sebelum dikurban itu tak boleh pisau, melihat, tempatnya harus bersih, dan diperlakukan dengan baik binatang itu," ujar Edy.
Kemudian harus dipastikan hewan yang dikurban adalah yang sehat. "Yang kedua perlakukan ini. Ini sudah ditindaklanjuti dengan aturan, jadi setiap binatang yang akan dikurbankan ada selembar kertas yang menyertai doa pernyataan binatang itu adalah sehat," jelasnya.
Hewan kurban yang sehat, menurut Gubernur Edy, harus juga dibuktikan dengan surat keterangan sehat. "Namanya surat keterangan kesehatan hewan, jadi lakukan dengan baik," sambungnya.
Meski menyarankan agar hewan kurban dipotong di tempat pemotongan hewan, namun jika karena alasan waktu singkat hal logis lainnya, bisa juga di potong di tempat layak lainnya.
"Lebih baik lagi kita potong di tempat pemotongan hewan, tapi kita untuk memastikan dalam waktu yang sesingkat ini, itu begitu sulit rakyat kita. Dan yang kedua tempat pemptongan hewan kita terlalu jauh jauh dan kapastisnya kurang," ujar Edy.