Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Ketua Yayasan Universitas Nias (Unias), Marianus Gea mengungkap praktik plagiat skripsi di universitas yang dikelolanya. Anggota DPR RI ini menyebut praktik plagiat skripsi di Unias seperti pabrikasi. Karena itu, pihaknya mengambil tindakan tegas dengan memecat 3 dosen yang terlibat plagiat skripsi dan 2 dosen lainnya masih dalam proses evaluasi.
Ia mengatakan, bayangkan, jika sejak 2017 semasa Unias masih berstatus STIE, maka kasus perjokian skripsi diperkirakannya sebanyak 1.500 mahasiswa bila rata-rata per tahun menyelesaikan 300 orang, karena sekarang sudah 5 tahun.
Namun, terang Marianus, sejak Unias, saat ini seluruh proses skripsi mahasiswa sedang diteliti. Sedangkan skripsi mahasiswa sebelum Unias tidak mungkin lagi dibatalkan.
"Ini benar-benar sudah terjadi pembodohan bagi generasi penerus daerah kita ini milik bangsa ini. Yang menurut keluarganya dikuliahkan agar menjadi harapannya kelak. Ini yang perlu kita benahi," kata Marianus saat dihubungi Minggu (31/7/2022).
Marinus menerangkan, dalam penelusuran ditemukan 1 orang dosen pembimbing diberikan beban untuk membimbing mulai dari 38 hingga 48 mahasiswa.
"Di sini kita sudah curiga bahwa beban ini tidak mungkin bisa diselesaikan kalau dijalankan 1 orang dosen pembimbingnya dengan jumlah mahasiswa yang begitu banyak," jelasnya.
"Semua ada buktinya, mulai dari proses transfer uang dan chat, jadi ini sudah sangat membuktikan bagi kita kalau oknum dosen ini sudah melakukan praktik yang tidak benar. Jadi kita menganalisa bahwa ini sengaja di desain untuk menghidupkan pabrikasi skripsi ini," sambungnya.
Dipertegas bahwa malah pihaknya sudah mengkroscek ke beberapa mahasiswa, terutama para alumni dan ternyata mereka mengakui praktik joki skripsi dan pola pembimbingan itu.
Lebih jauh ia menjelaskan, praktik plagiarisme skripsi ini ibarat pabrikasi, karena sama semua, hanya mengganti judul, dan isi hampir sama. Marianus memastikan kondisi ini sudah kian dirancang dan sebagai bentuk pembodohan terhadap mahasiswa.
Ditambahkannya, dalam kasus pembimbingan mahasiswa, oknum dosen ini memiliki peran masing masing. Ada yang berperan memberi nilai plus dengan iming iming sejumlah uang, ada yang mendorong dan memotivasi mahasiswa untuk dititip ke dosen khusus untuk itu.
Praktik plagiarisme skripsi dan pembimbingan mahasiswa yang dikuasai oleh oknum dosen tertentu ini sudah diorganisir secara sistematis. "Kayak pabrikasi praktik plagiat skripsi ini dan sudah diatur sedemikian rupa", ucapnya.
Dikatakan, sehingga diambil tindakan tegas, hasil evaluasi akhir direkomendasi untuk diberhentikan dengan tidak hormat dengan tujuan agar terjadi perubahan dan kemajuan Unias.
BACA JUGA: 3 Dosen Dipecat, Ketua Yayasan Universitas Nias Marinus Gea Ungkap Praktik Plagiat Skripsi
Yayasan Unias memecat 3 dosennya karena terlibat plagiarisme skripsi mahasiswa. Kata Marinus Gea, ketiga dosen itu adalah Martinus Gea, Aroli Hulu dan Viktorianus Laoli.
Dalam pemeriksaan terhadap Martinus Gea, papar Marinus, terungkap bahwa dia mengakui tidak sendiri. Setelah dikembangkan terungkap ada 4 orang dosen lain dan rekannya berandil. "Ada pengakuan, bukti transferan uang, dan chating ditemukan," ungkapnya.
Kata Marianus, 2 dosen lainnya yang sudah masuk dalam daftar rekomendasi evaluasi Komite Pelanggaran Integritas Akademik (KPIA), Desman Nazara dan Sonitehe Gea, masih dalam proses evaluasi.
"Mereka sedang dianalisa tingkat pelanggarannya seperti apa. Saya sudah perintahkan KPIA agar mengeceknya lagi, ditelaah lagi pelanggarannya seperti apa. Sedang menunggu," imbuhnya.