Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Unjuk rasa menolak tambang PT Dairi Prima Mineral di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara terjadi di Konsulat Jenderal Cina di Jalan Wali Kota, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Rabu (24/08/2022). Koordinator aksi, Juniarti, mengungkapkan, ada sejumlah alasan sehingga PT DPM harus ditutup. Salah satunya ancaman bahaya besar yang akan terjadi jika PT DPM terus melanjutkan pembangunan bendungannya.
"Ahli independen sudah melakukan investigasi, mereka mengatakan hal yang sama bahwa kabupaten Dairi bisa terbenam bisa terjadi bencana yang dahsyat kalau bendungan tersebut tetap dibangun, karena di daerah Dairi tidak layak dan sangat tidak layak," ujar Juniarti.
Selain itu, Juniarti mengungkapkan kerugian besar akan dialami masyarakat, seperti bencana alam dan dampak buruk kesehatan. Sebab PT DPM dinilai tidak memiliki analisis risiko dalam operasional tambangnya.
"Tidak ada semacam kajian riset mendalam terkait dengan biologi dan penanggulangan bencana. Kalau memang itu betul-betul ada, kajian resiko tersebut itu masih bisa dilihat. Ini tidak ada, mana mungkin itu dibangun kalau daerah tersebut memang tidak layak untuk di bangun," tuturnya.
Ia juga menyampaikan, untuk jalur hukum secara formal belum dilakukan, namun masyarakat Dairi memberi gugatan secara publik ke Mahkamah Agung, masyarakat menang dua kali saat melawan kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Nah untuk upaya hukum yang formal itu belum kita lakukan, kami masih melakukan semacam gugatan keterbukaan informasi publik sekarang sudah kita sanksi di Mahkamah Agung karena udah dua kali masyarakat itu menang melawan kementrian ESDM," ucapnya.
Disinggung juga soal kontrak karya untuk masyarakat Dairi. Juniarti menjelaskan saat ini kontrak karya masih dalam proses.
"Untuk membuka kontrak karya Dairi Prima Mineral di tambang tersebut dan sekarang masih proses dan pengacara kita sudah melakukan mengirimkan kontrak asasi kepada Mahkamah Agung," pungkasnya.