Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailymcom-Medan. Sikap Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang jor-joran menyindir Partai Golkar, dinilai sebagai ekspresi terang-terangan ingin berkonflik dengan Partai Golkar. Apalagi bahwa Ketua DPD Partai Golkar Sumut adalah Musa Rajekshah, yang nota bene Wakil Gubernur Sumut.
Karena itu, Partai Golkar Sumut dinilai sudah perlu mengevaluasi dukungan dan hubungan dengan Gubernur Edy Rahmayadi.
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, Rabu (21/09/2022).
Analisisnya itu ia sampaikan menyikapi pernyataan terbaru Edy Rahmayadi ke Partai Golkar, yang kembali menyindir Partai Golkar dan bahkan mengaku trauma kalau bertemu dengan warna kuning.
Edy Rahmayadi mengungkapkan itu pada pelantikan pengurus DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut periode 2019-2024 di Hotel Grand Inna, Jalan Putri Hijau Medan, Rabu (21/09/2022).
"Perilaku ini kan jelas menunjukkan konflik terbuka kepada Golkar Sumut, kepada Musa Rajekshah selaku ketua partai yang disebutnya partai kuning itu," kata Riza.
Perlunya evaluasi dukungan terhadap Edy Rahmayadi, menurut Riza, karena di sisi lain sindiran-sindiran ke Partai Golkar itu juga menjadi alat bagi Edy Rahmayadi sebagai 'proposal' meminta dukungan dari partai-partai lain.
"Sindiran pada acara sayap partai PDI Perjuangan itu juga proposal Edy ke PDIP. Seperti yang ia lakukan saat melakukan hal yang sama di acara DPD Demokrat Sumut dan Perindo," ujarnya.
Sejauh ini kata Riza, dari sisi kinerja sebenarnya Edy Rahmayadi juga tidak terlalu memiliki capaian yang membanggakan.
Ia justru terkesan lebih banyak berkutat dengan persoalan-persoalan politis dibanding mengerjakan programnya untuk membuat Sumatera Utara bermartabat. "Pak Edy nampaknya lebih suka main roasting dari pada kerja riil," ujar Riza.
BACA JUGA: Golkar: Gubernur Edy Tendensius, Framing Politik Jelang Pilgubsu 2024