Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi, Muhammad Dimiyathi mengikuti kegiatan Tanam Cabai dan Bawang Bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Bersama, Kelurahan Pinang Mancung, Kecamatan Bajenis, Selasa (4/10/2022).
Dikatakan Pj Wali Kota bahwa kegiatan itu dilaksanakan mengingat ada delapan langkah yang diintruksikan Presiden, dalam rangka pengendalian inflasi. "Salah satu instruksi dari Bapak Presiden adalah melakukan penanaman tanaman cepat panen. Maka inilah yang sedang kita laksanakan hari ini," ujarnya.
"Walaupun data yang diterima bahwa dari 3 pasar di Kota Tebingtinggi, harga cabai masih berbeda. Di Pasar Sakti harga cabai naik 2 ribu rupiah, di Pasar Gambir dan Pasar Inpres turun. Tetapi rata-rata harga cabai di 3 pasar ini 36 ribu sampai 40 ribu rupiah perkilonya," terangnya.
"Kondisi hari ini mungkin harganya masih bisa stabil. Kita kejar tanaman cepat panen sampai bulan Desember, karena fenomena yang selalu terjadi di Tebingtinggi, ketika menjelang hari-hari besar keagamaan, harga-harga bahan pokok naik," ungkap Pj Wako.
Kepada Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Dimiyathi berharap agar kegiatan ini jangan terpusat di Kelurahan Pinang Mancung. "Kita ini wilayah perkotaan, lahan kita terbatas. Jadi Dinas Ketahanan Pangan juga bersinergi dengan Tim Penggerak PKK misalnya, ini bangkitkan kembali yang namanya urban farming," katanya.
Selain memang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan tanaman cepat panen ini, juga untuk pengendalian inflasi kita, dan juga untuk memenuhi konsumsi pangan di Kota Tebingtinggi. "Kepada Gapoktan Maju Bersama kami ucapkan terimakasih atas penanaman bersama tanaman pangan cepat panen yang kita laksanakan hari ini," jelas Dimiyathi.
Sebelumnya Plt Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu, Hj Lusyantini mengungkapkan, sesuai dengan Surat Edaran Gubsu bahwa kita diwajibkan mengembangkan tanaman yang berdampak terhadap inflasi, termasuk cabai dan bawang. Memang selama 4 bulan terakhir inflasi itu disebabkan oleh cabai dan bawang dan sekarang alhamdulillah keadaannya sudah turun.
Pada hari ini juga Kota Tebingtinggi mendapat alokasi bawang 5 hektar, dan kami harap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini. Yang penting adalah berkesinambungan, seperti harapan Bapak Gubsu bahwa ASN juga diwajibkan menanam minimal 10 polibek cabai merah dan bawang, ungkap Lusyantini.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Marimbun Marpaung melaporkan, kegiatan penanaman bersama ini adalah, sesuai dengan Surat Edaran Gubsu terhadap mewujudkan program nasional pengendalian inflasi daerah, terutama terhadap komoditi cabai dan bawang merah. Diperkirakan tanaman ini nanti di bulan Desember bisa panen dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tebingtinggi.
"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut, yang telah memberikan bantuan bawang merah 3,5 ton untuk 5 hektar. Kemudian dari APBN kita juga mendapat bantuan bibit cabai, dan ini sudah disalurkan kepada masyarakat," ujarnya.
"Dengan nantinya kegiatan simbolik penanaman bersama ini, diharapkan kepada seluruh kelompok tani kami, kita bisa melaksanakan penanaman di lahan kita masing-masing," katanya.
Kegiatan tanam bersama secara simbolis ini dilakukan dan juga nantinya kita akan berikan bantuan pestisida agar hasil pertanian kita ini kualitas dan produktivitasnya bisa terjaga, terutama dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru kedepan," tutup Marimbun.