Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve kembali mengambil langkah kenaikan suku bunga keempat berturut-turut. Bank sentral menaikkan suku bunga sebanyak tiga perempat poin persentase pada hari Rabu.
Kenaikan suku bunga ini menjadi bagian dari pertempuran agresifnya untuk menurunkan inflasi yang mengganggu ekonomi AS. Kenaikan super besar membawa suku bunga pinjaman acuan bank sentral ke kisaran target baru 3,75% hingga 4%.
Dilansir dari CNN, Kamis (3/11/2022), suku bunga acuan bank sentral AS saat ini merupakan tingkat tertinggi sejak Januari 2008.
Keputusan kembali menaikkan suku bunga muncul setelah pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal. Dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, Gubernur The Fed Jerome Powell mengakui jalan menuju soft landing alias pendinginan ekonomi tanpa resesi semakin kecil. Tapi dia optimis hal itu bisa dicapai.
"Gambaran inflasi menjadi semakin menantang sepanjang tahun ini. Itu berarti kita harus memiliki kebijakan yang lebih ketat, dan itu mempersempit jalan menuju soft landing," kata Powell.
Dia juga menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi dan pendiriannya bila inflasi yang terus-menerus dan mengakar akan menyebabkan penderitaan ekonomi yang lebih besar daripada resesi.
Hasil dari kenaikan suku bunga sendiri mulai terlihat, tekanan inflasi mereda. Upah dan gaji naik 1,2% pada kuartal ketiga, turun dari 1,6% pada kuartal kedua.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja tetap ketat. Lowongan pekerjaan tiba-tiba melonjak pada bulan September, menunjukkan ada 1,9 lowongan pekerjaan untuk setiap pekerja yang tersedia. Hal ini menunjukkan ekonomi AS kembali berjalan dengan baik.(dtf)