Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank sentral Turki kembali menaikkan suku bunga utamanya dari sebelumnya 45%, kini menjadi 50%. Langkah ini diambil bank sentral untuk mengatasi inflasi yang kian parah di negara itu.
Melansir dari CNBC, Jumat (22/3/2024), tingkat inflasi tahunan di Turki per Februari 2024 sudah tembus hingga 67,07%. Angka ini menjadi rekor tertingginya selama 15 bulan terakhir dengan laju kenaikan yang lebih cepat dari perkiraan.
Kenaikan laju inflasi ini didorong melonjaknya harga di sektor jasa. Misalkan saja untuk sektor gabungan hotel, kafe, dan restoran mengalami kenaikan inflasi harga tahunan terbesar yakni 94,78%. Kemudian diikuti sektor pendidikan sebesar 91,84%, kesehatan sebesar 81,25% dan transportasi sebesar 77,98%.
Atas dasar ini Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral Turki mengatakan mereka tidak akan menghindar dari kenaikan suku bunga lebih lanjut jika hal ini memang dirasa perlu untuk menjaga target inflasi tetap pada jalurnya.
"Pada bulan Februari, dipimpin oleh inflasi (sektor) jasa, tren inflasi bulanan lebih tinggi dari perkiraan," kata Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral Turki dalam keterangan resminya.
"Sebagai respons terhadap memburuknya prospek inflasi, Komite memutuskan untuk menaikkan suku bunga. Sikap moneter yang ketat akan dipertahankan hingga penurunan signifikan dan berkelanjutan dalam tren inflasi bulanan terlihat," terang mereka lagi.
Analis mengatakan langkah ini merupakan langkah paling baik menuju perbaikan laju inflasi dan kebijakan ekonomi negara tersebut. Terlebih mengingat bagaimana Turki akan mengadakan pemilu pada 31 Maret nanti.
"Langkah yang diambil CBRT (Central Bank of the Republic of Turkey) sangat positif, menaikkan ekspektasi sebesar basis poin hingga (suku bunga berada di) 50%," kata seorang ahli strategi pasar, Timothy Ash.(dtf)