Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Sekretaris Dewan Pendidikan Sibolga, Hendra Sahputra mengatakan, salah satu kenakalan remaja saat ini adalah perundungan pada anak-anak. Hal ini telah menimbulkan kecemasan bagi orang tua dan juga para guru.
Perundungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental (psikis) korban. Terlebih di era digital sekarang, aksi perundungan tidak hanya bisa terjadi di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya atau medsos.
“Tentunya, hal ini patut menjadi perhatian semua pihak,” kata Hendra di acara sosialisasi dan edukasi peserta didik siswa SD/MI dan SMP/MTs, di Gedung Baznas, di Jalan S Parman, Kota Sibolga, Kamis (22/12/2022).
Dia menjelaskan, sosialisasi tersebut memberikan informasi mengenai perundungan atau bullying serta penyebab dan dampak di lingkungan sekolah terhadap kehidupan si korban. Perundungan biasanya bertahan karena pemakluman dari kelompok masyarakat tanpa memikirkan dampak psikologis korban.
“Maka itu, sekolah harus memberantas perundungan dan segala bentuk kekerasan terhadap anak, baik yang dilakukan oleh kakak kelas, adik kelas, teman sebaya dan guru di kelas,” katanya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga, Masnot mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Dewan Pendidikan Kota Sibolga tersebut sebagai wujud kepedulian kepada pelajar di Kota Sibolga.
Dia pun mengimbau untuk dilakukan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah. Dengan menerapkan disiplin positif dan mengajarkan peserta didik agar bertanggung jawab atas tindakannya.
“Tentunya dengan tetap menghormati diri sendiri dan orang lain. Kemudian memberikan hukuman secara disiplin positif, dan integrasi disiplin positif dalam proses belajar di kelas,” katanya.
Masnot menjelaskan, jenis kenakalan remaja lainnya adalah penyalahgunaan narkoba, baik di tingkat orang dewasa, pria dan wanita, pejabat negara maupun staf, orang kaya maupun yang tidak mampu, mahasiswa sampai kepada pelajar sekolah.
“Salah satu gerakan nasional yang saat ini gencar dilaksanakan adalah gerakan anti narkoba yang ditujukan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran akibat penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya,” katanya.
Menurut Masnot, penyebaran narkoba biasanya terjadi di kota-kota besar, namun belakangan ini penyebaran narkoba cenderung merambah daerah pinggiran kota, bahkan sampai ke desa (kampung). Termasuk Kota Sibolga sebagai satu-satunya kota di kawasan Pantai Barat Sumatra Utara.
“Indikasinya ditandai dengan kasus penyalahgunaan narkoba, ganja dan obat-obat terlarang lainnya yang dilakukan oleh kalangan generasi muda yang berhasil ditangani pihak kepolisian bekerja sama dengan masyarakat,” Masnot menambahkan.
Kegiatan tersebut diikuti 120 siswa dari 61 SD/MI, SMP/MTS negeri/swasta di Kota Sibolga. Dewan Pendidikan Sibolga juga menghadirkan Kasat Binmas Polres Sibolga, AKP David Sinaga, dan Kabid Perlindungan Anak Dinas PMK, PP dan PA Kota Sibolga, Hutabarat sebagai narasumber.