Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dairi mengungkap pada Agustus 2022 tercatat adanya penurunan kasus stunting sekitar 1,5 persen bila dibanding dari tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat dari data yang ada, terjadi penurunan kasus stunting di Dairi," kata Kadis Kesehatan Dairi, dr Hendrik Manik usai menghadiri diseminasi hasil pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2022, di aula Bappeda, Jalan Ahmad Yani, Sidikalang, Dairi, Selasa (27/12/2022).
Menurut dr Hendrik Manik, masih ada beberapa desa yang masih cukup tinggi angka stunting, yakni Desa Polling Anak-Anak 21,82 persen, Kecamatan Silima Pungga-pungga dan Desa Sigambir-gambir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu 20,59 persen.
Diungkapkan Hendrik, hal itu akan menjadi tugas penting dan ekstra. Dinkes Dairi melalui Kepala Puskesmas agar bisa menyampaikan kepada para petugas di Puskesmas dan Pustu yang ada di desa untuk lebih aktif lagi dalam menurunkan angka stunting.
Begitu juga dengan lintas sektoral diharapkan untuk bisa ikut berperan aktif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, seperti peningkatan sanitasi dan masalah pengadaan air minum yang tentunya dapat menurunkan masalah stunting.
"Kita optimis Pemkab Dairi dapat menurunkan angka stunting menjadi 4 persen di tahun 2023," terang Hendrik.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki anak Balita jangan takut untuk diukur, dan manakala ada anaknya yang stunting jangan khawatir dan segera melaporkannya ke Puskesmas yang ada.
"Segera melapor ke Puskesmas apabila melihat pertumbuhan anaknya kurang baik, sehingga bisa diantisipasi dengan memberikan makanan tambahan. Bila situasi sangat buruk langsung bisa kita rawat ke rumah sakit dan memberikan asupan energi dan kalori yang lebih baik untuk peningkatan berat badan anak tersebut," sambungnya.
Kepada ibu-ibu dan keluarga yang mempunyai Balita agar menjaga balitanya dengan baik. Berikan anak-anaknya makanan yang sehat betul dengan gizi berimbang, sehingga anak-anaknya tidak ada yang stunting.
Ditambahkannya, kepada remaja putri atau calon ibu rumah tangga yang ingin memiliki anak untuk rutin mengkonsumsi vitamin yang bisa menambah zat besi atau penambah darah yang ada di Puskesmas.
"Jadi itu harus di diminum satu tablet setiap minggu, agar mencegah supaya dia tidak anemia. Apabila nanti sudah menikah dan hamil tidak melahirkan anak yang stunting, " tutupnya.
Kegiatan dihadiri, Kadis Kesehatan dr Hendrik Manik, Kepala Badan BAPPEDA Charles Bancin, Kepala BPJS Dairi Indah Sari, perwakilan Kemenag Dairi, para kepala Puskesmas dari 15 kecamatan.