Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Panitia penyelenggara MotoGP bakal melarang penggunaan perangkat holeshot device di motor MotoGP. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk usaha mengurangi ketergantungan MotoGP terhadap perangkat elektronik. Perangkat ini memiliki bahasa teknis ride height adjuster.
Seperti disadur dari Motosan, Chief Technology Officer (CTO) MotoGP, Corrado Cecchinelli, mengatakan, peranti holeshot akan dilarang pada musim 2023. Adapun bagian yang dilarang adalah holeshot bagian depan.
Bagi yang belum tahu, holeshot merupakan perangkat elektronik yang ditemukan oleh para insinyur Ducati di MotoGP. Perangkat holeshot ini sangat berguna buat motor yang ingin mendapatkan akselerasi maksimal tanpa harus takut roda depan mengangkat alias wheelie.
Holeshot device membuat ketinggian motor bisa diatur secara elektronik saat motor sedang berjalan. Hingga hari ini, holeshot dapat digunakan di depan maupun di belakang, dan efek perangkat ini adalah cengkeraman yang besar saat motor keluar dari tikungan.
Nah, mulai musim 2023, perangkat ini tidak boleh digunakan selama balapan di bagian depan motor. Pada musim selanjutnya, pelarangan ini juga akan mencakup holeshot di bagian belakang.
"Kami mengusulkan (larangan) hanya bagian depan karena tidak ada yang menggunakan sistem seperti itu selama balapan, jadi kami pikir ini adalah waktu yang tepat untuk tindakan pencegahan. Sedangkan bagian belakang sudah biasa dipakai, jadi pelarangan itu akan menjadi masalah besar bagi semua orang," kata Cecchinelli.
Holeshot device di bagian belakang memang sudah jamak digunakan di motor-motor MotoGP. Perangkat ini juga telah digunakan di motor Yamaha dan Aprilia. Namun holeshot bagian depan, memang baru Ducati yang mencoba mengembangkannya. Namun sebelum perangkat itu dipatenkan Ducati, tahun 2022 lalu lima pabrikan menentangnya.
Akhirnya keputusan melarang perangkat tersebut pun dibuat setelah pertemuan asosiasi pabrikan (Motor Sport Manufacturer Association/MSMA). Pelarangan ini tentunya membuat Ducati gigit jari.
"Ada diskusi besar (tentang itu di dalam MSMA), sehingga kami siap mencabut proposal. Tetapi sebagian besar pabrikan masih mendukung pelarangan itu dan mereka terus mendorongnya, jadi pada akhirnya itu disetujui," tambah Cecchinelli.(dts)