Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kasus kematian bayi pada ibu hamil (Bumil) yang terjadi di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara sudah terjadi sejak lama.
Bahkan, kasus kematian bayi pada ibu hamil di RSUD Sidikalang di zaman pemerintahan sebelumnya juga telah terjadi, dan itu menjadi polemik sampai sekarang.
"Kasus kematian bayi ini tidak terjadi hanya sekarang ini saja, di zaman pemerintahan sebelumnya juga pernah terjadi," kata Ketua DPP Gaja Mada (Gerakan Jaringan Masyarakat), Markus Purba kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (10/2/2023).
Rumah sakit itu tempatnya orang sakit yang ingin sehat, tetapi tidak menutup kemungkinan pasti ada yang meninggal dunia saat mendapat perawatan.
"Jadi, janganlah itu dibuat menjadi polemik," ucapnya.
Disebutkannya, saat dipimpin direktur-direktur sebelumnya, sebenarnya ada perubahan-perubahan yang telah dilakukan. Hanya saja Pemkab Dairi setiap tahun mengganti direktur, sehingga aturan selalu berubah.
"Kalau setiap tahun direkturnya diganti, apa yang bisa dihasilkan untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit," sebut Markus.
Sekarang ini menurutnya, Direktur RSUD Sidikalang punya kemampuan dalam hal manajemen. Hanya saja direkturnya kan baru 6 bulan bertugas, apalagi kondisi rumah sakit sebelumya kurang baik.
"Jadi, bagaimana bisa memperbaiki rumah sakit dalam waktu 6 bulan dengan kondisi yang sebelumnya kurang baik," sebutnya.
Dirinya pun meminta kepada Pemkab Dairi agar jangan sebentar-sebentar mengganti direktur rumah sakit kalau ingin memperbaiki kondisi rumah sakit yang kondisinya kurang baik untuk menjadi lebih baik.
"Untuk memperbaiki manajemen dan pelayanan rumah sakit agar lebih baik itu butuh waktu, dan itu tidak bisa hanya 10 bulan atau satu tahun," sebutnya.
Lebih lanjut menurut pengakuan mantan anggota DPRD Dairi ini, bahwa dirinya pernah beberapa kali ditelepon orang yang tidak dikenal. Terakhir ditelpon warga yang anaknya mengalami kecelakaan, yang komplain dengan pelayanan rumah sakit.
Namanya orang tua pasti sedih bila melihat anaknya mengalami kecelakaan. Mungkin mereka emosi dengan pelayanan yang diberikan pihak medis rumah sakit.
Setelah datang ke rumah sakit dan bertanya kepada para perawat, dirinya melihat pelayanan yang diberikan ternyata sudah bagus. Hanya saja keluarga dari pasien tidak sabar.
"Namanya pelayanan dan penanganan medis itu kan harus dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), misalnya pasien yang masuk ruang IGD bila mau dirawat inap kan harus pakai prosedur, dan tidak boleh asal-asalan. Jadi ini jangan dijadikan polemik ," ujarnya.
Dokter itu seharusnya melaksanakan tugasnya sesuai warnah bajunya yang putih dalam menyelamatkan nyawa manusia. Jangan ada nuansa politik dalam melaksanakan tugas, agar pelayanannya bagus.
"Kalau pelayanan RSUD Sidikalang mau bagus, jangan ada politik di dalamnya. Kalau dokter yah dokter lah jangan mengurus yang lain-lain," harapnya.
Dijelaskan mantan Ketua DPC Partai Demokrat Dairi ini, permasalahan pelayanan rumah sakit biasanya terjadi di hari Sabtu dan Minggu yang paling besar potensinya. Karena banyak dokter spesialis yang libur weekend.
"Kalau sekarang ini saya kira manajemennya RSU Sidikalang sudah bagus dan ada perbaikan," terangnya.***