Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum PSSI 2016-2019, Edy Rahmayadi, angkat bicara soal dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan FIFA Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Edy Rahmayadi pun menyayangkan hilangnya kesempatan emas tersebut, apalagi bahwa Timnas Garuda Muda Indonesia juga gagal ikut bertanding.
"Jadi yang punya bola ini, federasi-federasi se-dunia, itu adalah FIFA. FIFA itu punya aturan, namanya statuta. Itu FIFA," ujar Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Medan, Kamis (30/03/2023).
Karena itu, semua pihak sejak awal mestinya sudah memahami bahwa FIFA punya statuta. "Iya harusnya semua sudah tahu itu ada aturan (FIFA memiliki statuta)," ujar Edy Rahmayadi,
Berbicara soal statuta (aturan) FIFA, menurut Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara itu, sama dengan Indonesia yang memiliki UUD 1945, dimana di dalamnya ada Pancasila.
"Sama seperi kita. Kita punya ada UUD 1945, yang di atasnya adalah Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Berarti semua orang di Indonesia ini, wajib beragama, begitu salah situ kita tidak beragama, berarti kan menyalahi undang-undang. Nah itulah statuta tadi," jelas Edy Rahmayadi.
Lebih lanjut soal komentarnya atas pencoretan Indonesia, Edy Rahmayadi mengatakan sama dengan komentarnya yang pertama, di saat muncul sejumlah gelombang penolakan terhadap Timnas Israel, yang lolos ke kualifikasi Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Edy Rahmayadi menegaskan, tidak boleh urusan persepakbolaan bersangkutan dengan politik. "Itu aja persoalannya. Makanya saya katakan siapapun harus taati dengan statuta FIFA. Ini harus ditaati oleh Indonesia," tegasnya.
"Dari awal awal tiga minggu yang lalu itu, tapi akhirnya kenyataannya menjadi putus seperti ini. Saya tau karena saya mantan PSSI. PSSI itu di luar negeri, kalo di luar negeri, namanya Presiden Federasi Sepakbola Indonesia (Football of Indonesia)," tambah Edy Rahmayadi.
FIFA dalam laman resminya mengumumkan Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
FIFA tidak menjelaskan lebih detail alasan pembatalan tersebut. Induk asosiasi sepakbola dunia itu hanya menyebut karena keadaan saat ini.
Namun FIFA mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah telah melalui pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Demikian pengumuman FIFA dikutip dari situs resmi FIFA, Rabu (29/03/2023).
Disebutkan FIFA akan mengumumkan negara ruan rumah baru sesegera mungkin, dimana tanggal turnamen yang sudah ditetapkan sebelumnya tetap atau tidak berubah.
Selain pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA juga menyebutkan ada potensi sanksi terhadap PSSI. Hal ini akan diputuskan pada tahap selanjutnya.
FIFA menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan pencoretan, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerjasama dengan dukungan pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.
Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut, akan dijadwalkan dalam waktu dekat.