Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Provinsi Sumatera Utara masuk dalam 5 besar di Indonesia, persisnya peringkat terbaik IV, dalam hal pengendalian inflasi daerah.
Gubernur Edy Ramayadi memuji kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut, khususnya salah satu kepala bironya, yakni Kepala Biro Perekonomian, yang juga tergabung dalam TPID itu.
Hal yang juga membanggakan, kata Gubernur Edy Rahmayadi, bahwa inflasi Sumut sampai pada Lebaran 1444 H pun, tetap terkendali.
"Sampek Lebaran ini terkendali, dia sebenarnya terhitung itu tiga bulan, karena dari awal-awal terus," kata Gubernur Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (04/04/2023).
Lantas Gubernur Edy Ramayadi mengatakan inflasi yang terkendali itu tidak terlepas dari kinerja Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait.
"Naslindo luar biasa itu, dan Sumut masuk di nomor empat dalam pengendalian inflasi ini," ujar Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Sekdaprov Sumut, Arief S Trinugroho.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut merilis inflasi Sumut pada bulan Maret 2023 sebesar 4,80%. Itu menunjukkan penurunan 1,08% dari inflasi bulan sebelumnya, 5,88%.
Menanggapi penurunan inflasi itu, menurut Gubernur Edy Ramayadi belumlah suatu keberhasilan. Ia menilai inflasi aman pada tingkat 3%.
"Jadi bukan keberhasilan, masih 1,08 persen, dia sehatnya itu tiga, plus lima, lima minus tiga, itu dia inflasi itu, tapi saat ini masih di atas," ujar Gubernur Edy Rahmayadi merendah.
"Lliat aja geliat rakyat dalam belanja. Saya kemarin masuk ke pasar, belanja gitu. Begitu inflasi itu terganggu, belanja rakyat pasti terganggu. Kenapa?, karena jumlah barang yang ada dengan jumlah uang yang ada, itu balance, itulah terkendalinya inflasi," jelas Edy Rahmayadi lagi.
Dengan begitu, lanjut Gubernur Edy Ramayadi lagi, akan menjamin pertumbuhan ekonomi. "Salah satu ini adalah tugas wartawan, memonitor. Pak Gub, itu harga di sana naik, tak terpantau, kenapa naik?, harus tau itu, sehingga kita segera untuk mengatasi itu," ujarnya.