Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) selaku inisiator Gerakan Gadget Sehat (GGS) Indonesia kembali mengingatkan para kawula muda untuk bijak dalam penggunaan gadget terutama smartphone.
Prof Ridha sapaan akrabnya itu melihat potensi berbahaya yang mengancam para generasi muda saat menggunakan gadget dalam waktu yang cukup lama.
"Salah satunya kesehatan, seperti saraf kejepit, leher sakit, pusing, tangan kesemutan, pegel, dan pundak berat.
Gejala awal ini akan menjadi sangat mengerikan penyebab kelumpuhan tangan dan kaki, seksualitas hilang, buang air besar dan kecil tak terasa atau loss, dan lainnya," kata Prof Ridha.
"Tidak ada obat yang menyelesaikan dan tidak ada operasi yang menyembuhkan, kemungkinan berakhir cacat bahkan tak menutup kemungkinan berpotensi akan kematian," ujar Prof Ridha saat mengisi sharing session di Sekolah Namira Islamic School, Jalan Tanjung Sari Pasar I Medan, Jumat (11/08/2023).
Di hadapan ratusan siswa SMA dan SMK Namira, Prof Ridha turut menayangkan sebuah video seorang bocah di Subang Jawa Barat meninggal akibat kecanduan game online.
"Nah kita lihat bahwa dampak penggunaan gadget berlebih itu cukup berbahaya. Sudah saatnya adik-adik bijak menentukan masa depannya," imbaunya.
Prof Ridha juga memberikan pandangan bagaimana masa depan generasi muda akan penuh dengan persaingan. Di mana, pada 5 hingga 10 tahun ke depan manusia yang nasuk usia produktif di Indonesia yakni berusai 15 hingga 65 tahun berkisar di angka 220 juta jiwa.
Belum lagi persaingan dengan tenaga ahli asing yang masuk ke Indonesia dan beberapa bidang pekerjaan telah menggunakan tenaga mesin.
"Dengan pertumbuhan penduduk sebagai bonus demografi, generasi muda harus siap menghadapi tantangan zaman, jangan jadi generasi sakit dan tak berguna akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Persaingan kita semakin ketat pada 5 tahun akan datang, persiapkan diri adik-adik sekalian," ujar Prof Ridha.
Dalam kesempatan itu juga, Prof Ridha turut menjawab pertanyaan salah satu siswa SMA, Alfarizi mengenai tips penggunaan gadget sehat.
"Pertama disiplin waktu gunakan gadget. Kedua posisikan layar gadget sejajar dengan mata dan terakhir gunakan break time setiap satu jam dalam penggunaan gadget," terang Prof Ridha.
Pertanyaan lain pun hadir dari siswi SMA, Vivi Syahfitri. Dia menyinggung dampak lain yang ditimbulkan akibat bermain gadget berlebih.
"Selain saraf kejepit, kasus yang sering ditemukan yakni speech delay atau lambat berbicara. Itu kasus yang banyak ditemukan di Medan. Selain itu saya baru terima pasien usia 9 tahun kemungkinan main gadget terlalu lama, yang menyebabkan tulang belakangnya hancur," terang Prof Ridha yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis bedah syaraf itu.
Sebelum menutup sharing session pagi itu, Prof Ridha juga menerima plakat dari Arek-Arek Suroboyo selaku panitia kegiatan dan juga Yayasan Fajar Diinul Islam.