Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Seorang pendaki asal Spanyol hipotermia di Gunung Merapi. Pendaki wanita bernama Jacinto Cornejo Denise Del Carmen itu berhasil dievakuasi turun saat mengalami hipotermia di jalur pendakian Gunung Merapi.
WNA itu melakukan pendakian secara ilegal karena Gunung Merapi saat ini masih ditutup untuk aktivitas pendakian. Berikut informasi selengkapnya.
1. Pendaki Spanyol Hipotermia di Merapi
Tim SAR gabungan mengevakuasi perempuan warga negara asing (WNA), Jacinto Cornejo Denise Del Carmen, yang mendaki Gunung Merapi. Wanita asal Spanyol itu sempat dilaporkan mengalami hipotermia.
"Tadi pagi TRC BPBD Boyolali mendapat informasi bahwa ada seorang WNA di Pasar Bubrah (kawasan puncak Merapi) mengalami hipotermia," kata Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Suratno, Kamis (14/9/2023).
Tim SAR gabungan kemudian naik melalui jalur pendakian Selo untuk proses evakuasi, Kamis pagi. Pendaki wanita asal Spanyol itu tiba di pintu pendakian Merapi, New Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali sekitar pukul 12.03 WIB. Dia diboncengkan sepeda motor oleh tim SAR yang mengevakuasinya.
Sesampainya di New Selo, pendaki bernama Jacinto Cornejo Denise Del Carmen itu terlihat sehat. Di New Selo sudah standby mobil ambulans dari PMI Boyolali. Juga ada dari Basarnas, TRC BPBD Boyolali, BTNGM, TNI dan Polri.
Dia mengucapkan terima kasih kepada tim penyelamat. Denise dibawa turun petugas ke Puskesmas Selo untuk diperiksa kondisinya. Selanjutnya, dibawa ke Kantor Resort Selo BTNGM.
2. Denise Ternyata Pendaki Ilegal
Pendaki warga negara asing (WNA) asal Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmen, yang dilaporkan hipotermia dan dievakuasi dari Gunung Merapi melakukan pendakian secara ilegal. Pasalnya, Gunung Merapi saat ini masih ditutup untuk aktivitas pendakian.
"Kejadian pada hari ini adalah pendaki Gunung Merapi sebagai pendaki ilegal, karena kondisi status atau kondisi yang sebenarnya bahwa pendakian Gunung Merapi ditutup sejak 2018 sejak status Merapi Waspada. Kemudian 2020 (status naik) Siaga tetap masih ditutup dan informasi penutupan sudah kita sebar melalui media sosial maupun papan informasi di jalur pendakian New Selo maupun Sapu Angin," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Boyolali-Klaten Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Ahmadi di kantor Resort Selo, Boyolali, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, memang sempat ada sejumlah pendaki yang akan naik ke Merapi. Namun, berhasil dicegah oleh petugas.
"Pada pendaki ini memang terlewat dan kebetulan pendaki dari Spanyol bertemu dengan orang yang mungkin memberikan penjelasan kurang tepat sehingga beliau ini tetap naik sampai atas," jelas dia.
Diketahui, Denise mendaki ke Merapi sendirian. Denise datang ke Selo, Boyolali dengan mengendarai motor matik dengan pelat nomor asal Jogja. Dia tiba di Selo Rabu (13/9) sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung naik ke Merapi.
3. Denise Tidak Tahu Jika Pendakian Merapi Ditutup
Wanita Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmen, nekat mendaki Gunung Merapi dan berakhir mengalami hipotermia. Beruntung, Denise bisa segera dievakuasi.
Padahal, pendakian Gunung Merapi masih ditutup untuk umum sejak 2018 statusnya Waspada dan 2020 statusnya menjadi Siaga. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Ahmadi, mengatakan Denise tetap mendaki karena tidak tahu jika Merapi sedang tutup.
"Dia tidak tahu, tidak melihat papan informasi penutupan jalur pendakian yang dipasang Pos New Selo," kata Ahmadi, Kamis (14/9/2023).
"Dan bertemu dengan orang yang katanya boleh (naik ke Merapi), tapi tidak boleh sampai puncak. Nah itu yang membuat dia tetap naik. Kemudian terkait papan informasi (penutupan jalur pendakian) dia mengatakan tidak melihat," ujarnya.
4. Taman Nasional Gunung Merapi Beri Sanksi ke Pendaki Ilegal Asal Spanyol
WNA sekaligus pendaki asal Spanyol alami hipotermia di Gunung Merapi. Pendaki bernama Jacinto Cornejo Denise Del Carmen itu diberi sanksi oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM). Alasannya karena Denise mendaki Gunung Merapi secara ilegal.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II BTNGM, Ahmadi memaklumi keterangan Denise yang mengaku tidak tahu jika pendakian Merapi ditutup sejak 2018. Di tengah perjalanan, Denise mengaku bertemu seseorang yang menyebut boleh mendaki asal tidak sampai puncak.
"Dia paham (soal sanksi) dan menyesali," kata Ahmadi di kantor Resort Selo BTNGM, Kamis (14/9/2023).
Adapun sanksinya yaitu seluru foto dan video saat Denise mendaki Merapi dihapus dari ponselnya. Denise juga diminta membuat surat penyataan dengan tulisan tangan.
"Dokumentasi (saat di Merapi) di alat komunikasinya dihapus. Kemudian membuat surat pernyataan tertulis dengan tulisan tangan yang menyatakan kalau menyesali telah melanggar, menyatakan juga dokumentasi sudah dihapus dan tidak akan mengulangi lagi," ujar Ahmadi.
Denise juga membacakan langsung surat pernyataannya di depan wartawan. Dalam surat pernyataan berbahasa Inggris yang ditandatanganinya itu, Denise mengaku menyesal telah melakukan pendakian ilegal ke Gunung Merapi.
"Saya Denise telah melakukan pendakian Gunung Merapi secara ilegal, karena saya mendapat informasi yang salah terkait pendakian. Saya menghapus semua gambar dan video. Saya mengumumkan tidak akan mengulangi kegiatan itu (Pendakian ilegal) lagi," kata Denise.
dtc