Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam 5 hari ini, 15-19 November 2023, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) tampak berseri. Ornamen-ornamen budaya Jawa, Melayu dan Tionghoa menghiasi berbagai sudut desa ini. Ada pasar budaya, atraksi seni, lapak buku workshop menganyam dan lainnya.
Pemandangan itu merupakan bagian dari Festival Selayar Denai 2023 yang merupakan program yang didukung Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Aneka pertunjukan seni yang digelar antara lain, barongsai, tari-tarian, wayang kardus, pasar budaya dan workshop menganyam. Unsur budaya itu semakin kuat karena warga maupun undangan yang menyaksikan mengenakan pakaian adat masing-masing.
Direktur Festival Selayar Denai 2023 Ali Imron mengatakan, Desa Denai Lama mengembangkan beragam kegiatan pemberdayaan berhaluan kebudayaan. Mulai dari anak-anak yang disebut "hulu". Poros muda yang disebut "batang" serta orang tua sebagai "hilir"
"Hal ini sejalan dengan keikutsertaan Desa Denai Lama dalam pemajuan kebudayaan desa, program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tahun 2021 hingga saat ini. Bisa dikatakan, pemajuan kebudayaan Desa Denai Lama salah satu bentuk implementasi UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," kata Imron
Pada kesempatan ini, jelas Imron, Festival Selayar Denai 2023 memberi perhatian pada ketahanan pangan melalui ritual "Turun Benih Kampoeng Lama" dimana warga menuju "Paruh Naga" menggunakan delman dan odong-odong untuk melakukan ritus ini.
Imron menambahkan, warga menyadari saat ini pengetahuan pangan lokal mulai hilang. Bukan hanya itu, tetumbuhan pangan lokal pun juga mulai sulit ditemui.
Kepala Desa Denai Lama Parnu menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya mencoba membangun ekonomi warga dengan kearifan lokal dan kultur yang ada.
"Alhamdulillah, sedikit demi sedikit, ekonomi warga tumbuh. Sekarang setiap Sabtu dan Minggu, desa kami dikunjungi masyarakat dari luar desa yang ingin menikmati sajian makanan yang kami dihadirkan di Pasar Budaya. Transaksi bisa mencapai Rp 200 juta dalam dua hari itu," kata Parnu
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemdikbudristek Irini Dewi Wanti mengatakan, pertimbangan pihaknya memilih Desa Denai Lama, karena sinergi warganya yang luar biasa untuk bergerak bersama mewujudkan kemajuan kebudayaan desa.
"Tidak salah kami memilih desa ini. Ini wujud kerja kolaborasi kerja bersama Kemdikbudristek dan Kemendesa PDTT. Desa Denai Lama bisa menjadi contoh desa-desa yang lain," kata Irini
Dijelaskan Irini, kebudayaan jangan diartikan sempit, hanya kesenian saja. Pemajuan kebudayaan bisa mewujud sebagai pembangunan yang mensejahterakan warganya. Bercocok tanam, distribusi pangan atau pemuliaan bibit.
Staf Ahli Menteri Desa Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Kemendesa PDTTI, Bito Wikantosa mengatakan, kerja-kerja kebudayaan memerlukan kerja batin. Oleh karenanya, jangan hanya membangun secara fisik untuk desa-desa kita, tetapi juga masyarakat dan kebudayaannya.