Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan hari ini, harga emas mampu menembus level US$ 2.002/troy ons-nya. Harga emas justru meroket seiring dengan memburuknya kinerja dolar AS setelah sejumlah indikator menunjukan bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan bunga acuan, ditambah lagi kemungkinan penurunan bunga acuan di tahun depan.
Berbeda dengan emas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berlanjut ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Setelah kegagalan menembus level 7.000 pada perdagangan kemarin, IHSG dilanda aksi profit taking memanfaatkan momentum penguatan yang terjadi sebelumnya. Pada pekan ini sentimennya cukup mendukung bagi penguatan kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
Kinerja IHSG tidak seperti kebanyakan bursa di Asia pada hari ini. Dimana banyak bursa yang justru mampu ditutup menguat. IHSG justru ditutup melemah 0,79% di level 6.906,95. Kinerja IHSG yang sedikit bergerak anomali ini tidak akan berlangsung lama. "Karena koreksi teknikal saat ini nantinya akan menggiring investor pada posisi jenuh jual, yang kembali menciptakan potensi technical rebound," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (22/11/2023).
Seirama dengan IHSG, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan pada hari ini. Secara fundamental rupiah cukup tertolong dengan sejumlah data ekonomi AS yang memperburuk kinerja dolar AS. Akan tetapi disisi lain, penguatan rupiah yang terlalu tajam memang buruk buat neraca dagang di tanah air. Karena serbuan barang barang impor bisa masuk ke pasar domestik.
Gunawan mengatakan, pelemahan rupiah pada hari ini memang bisa saja karena intervensi agar rupiah tidak menguat terlalu jauh. Dugaan tersebut memang bisa muncul seiring dengan melemahnya imbal hasil obligasi AS serta buruknya sentimen dolar AS belakangan ini. Pada perdagangan sore, mata uang rupiah melemah ke level 15.570 per dolar AS.