Medanbisnisdaily.com-Dairi. Banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi sampai sekarang airnya masih menggenangi pemukiman warga di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Walau hal itu sudah disampaikan warga melalui kepala lingkungan (Kepling) dan diberikan lewat media, namun, sampai sekarang belum juga mendapat perhatian dari dinas terkait di Pemkab Dairi.

Tak adanya respon dan perhatian dari Pemkab Dairi, warga pun akhirnya secara swadaya melakukan gotong royong membuat parit pembuangan air untuk mengatasi banjir yang sering terjadi saat musim penghujan seperti sekarang ini.

"Keluhan kami tidak ditanggapi Pemkab Dairi, sehingga secara swadaya kami melakukan gotong royong membuat parit untuk mengatasi banjir," ucap Rolamasi Tampubolon, pemilik Pajus Makro Ponsel, Senin (27/11/2023).

Disebutkannya, warga yang rumahnya terdampak banjir sudah kecewa dengan Pemkab Dairi, karena tidak merespon keluhan warga.

"Bagaimana Dairi mau unggul kalau banjir saja di Kota Sidikalang tidak bisa diatasi pemerintah," ujar Rolamasi.

Ditambahkan Rolamasi, jangankan memberikan bantuan, datang melihat warga yang rumahnya kebanjiran satu pun dari Pemkab Dairi tidak ada.

"Nggak tahu lagi kita melihat pemerintah sekarang ini. Udah nggak ada lagi kepeduliannya sama warga," sebut Rolamasi.

Pantauan media, akibat banjir yang terjadi sebanyak 10 rumah warga terendam air. Tingginya genangan air akibat banjir tersebut mencapai setinggi lutut orang dewasa, sehingga air masuk ke dalam rumah warga lewat bagian pintu belakang.

Banjir yang terjadi akibat luapan air dari Jalan Empat Lima dan Jalan Rumah Sakit, karena tidak adanya saluran drainase pembuangan. Sehingga membuat air meluap dan membanjiri rumah warga.

Warga sekitar lokasi banjir juga menjadi resah, mereka takutkan binatang berbisa, seperti ular, lipan dan kalajengking akan masuk ke rumah warga, karena dibelakang pemukiman warga masih banyak terdapat semak-semak belukar.